Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Fatimah, Ibu 90 Tahun, Siapkan Surat Bukti untuk Dibawa ke Polisi

Kompas.com - 30/09/2014, 14:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang menunda sidang kasus perdata sengketa tanah antara Fatimah (90) dan menantunya, Nurhakim (72), hingga pekan depan.

Hakim memberi kesempatan bagi Fatimah dan anak-anaknya untuk menyiapkan dokumen serta surat sebagai bukti bahwa tanah yang disengketakan telah dibayar pihak Fatimah. [Baca: Penggugat Ibu 90 Tahun Diminta Tanda Tangan oleh Hakim Saat Sidang]

"Ini suratnya, ada tanda tangan Nurhakim sendiri. Saya bawa ke polisi secepatnya," kata Masamah, anak bungsu Fatimah yang juga menjadi tergugat, kepada Kompas.com.

Surat tersebut merupakan salah satu kesepakatan antara Nurhakim dan kubu Fatimah yang telah berlangsung cukup lama. Surat tersebut diterbitkan oleh Kelurahan Kenanga, tempat tanah yang digugat Nurhakim berada. [Baca: Hadapi Sidang Hari Ini, Ibu 90 Tahun Bawa Saksi dari Keluarga]

Di belakang surat itu berisi pernyataan yang ditulis dengan pulpen yang menyatakan tanah Nurhakim sudah dibayar almarhum Abdurahman, mendiang suami Fatimah.

Di surat tersebut juga terdapat tanda tangan pihak yang sepakat, yakni dari anak dan saudara Fatimah, juga tanda tangan Nurhakim.

Kuasa hukum Fatimah, Anthony Cholid, mengaku akan segera mengurus surat tersebut agar bisa jadi bukti kuat. "Saya bawa ke polisi secepatnya," ujar Anthony.

Sidang pada hari ini menghadirkan saksi sepupu Abdurahman, Mardi, yang bertugas sebagai sopir saat mengantarkan uang untuk membayar tanah milik Nurhakim. Tanah itu diakui adalah milik ayah Nurhakim yang diwariskan kepadanya.

Namun, suatu saat Abdurahman meminjam sertifikat tanah itu dan berjanji akan membayar harga tanah tersebut. Tanah itu, kata Fatimah, sudah dibayar pada tahun 1987 sebesar Rp 10 juta.

Sedangkan Nurhakim menuturkan, tanah miliknya belum pernah dibayar. Dia pun mengatakan bahwa mertuanya sendiri, Fatimah, suka berbohong dan memalsukan dokumen miliknya seperti KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com