Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Kirim "Doorprize", 6 Pria Rampok Rumah di Pancoran

Kompas.com - 01/10/2014, 15:34 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Enam pria, yaitu Mahesa, Tomi, Alfi, Dani, Rio, dan Endro, tertangkap setelah merampok sebuah rumah di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, dengan modus mengirimkan doorprize, Jumat (26/9/2014).

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap empat dari enam pelaku, (Senin 29/9/2014) di daerah Bekasi.

"Barang bukti yang berhasil diamankan dua lempeng emas, satu gelang emas, delapan lembar 100 dollar AS, satu sepeda motor Vario, satu tabungan BCA, ponsel BlackBerry, simcard Telkomsel, dan sertifikat tanah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Indra Fadilah Siregar, Rabu (1/10/2014).

Indra menuturkan, rencana perampokan tersebut berawal ketika Mahesa menelepon Rio, Endro, Alfi, Dani, dan Tomi untuk berkumpul di Soto Kudus Cawang, sehari sebelum kejadian. Di tempat itu, mereka berencana merampok dengan berkedok pengiriman doorprize ke rumah sasaran.

"Saya dari perusahaan Basuki ingin mengantar doorprize dan barangnya akan ditaruh di kamar anak yang berada di bawah. Saya mau mengukur (ruang untuk hadiah tersebut)," kata Dani kepada CA, pembantu di rumah itu.

Pada awalnya, CA percaya dan mempersilakan Dani beserta tiga rekannya masuk. Sementara itu, Rio dan Endro berada di luar rumah untuk berjaga-jaga. Mahesa dan Tomi masuk ke kamar untuk berpura-pura mengukur.

Sedangkan Alfi dan Dani mengambil barang-barang berharga dalam rumah itu. CA yang baru menyadari itu kawanan rampok langsung berteriak, tetapi langsung ditodong senjata api oleh Mahesa dan Tomi.

CA lalu disekap di kamar mandi. Ketika CA disekap itulah, keempatnya bebas beraksi mencuri. "Mahesa dan Tomi masih buron. Dua tersangka lain juga ada yang ditembak karena berusaha melawan saat ditangkap," kata Indra. Keempatnya dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com