Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2014, 15:37 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menata bantaran menjadi Waduk Ria Rio, Kampung Pedongkelan, Kayu Putih, Jakarta Timur, masih terkendala sengketa lahan.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta masih menunggu pembebasan lahan yang dilakukan oleh badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemprov DKI, PT Pulomas Jaya.

"Saat ini masih proses legal aspek lahan. Masih ada yang tinggal di atas tanah Pemprov itu. Kita tunggu mereka ditertibkan," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar kepada Kompas.com, Senin (13/10/2014).

Hal itulah yang masih menjadi hambatan belum tuntasnya pengerjaan Waduk Ria Rio. Legalitas tanah dan sengketanya itu kini masih dibuktikan hukum. Nandar mengatakan, pembuktian hukum ini nantinya membenarkan status tanah.

Bila status tanah telah terselesaikan, pemerintah akan memberikan jalan siapa yang akan mengelola penataan sesuai rancangan pembangunan waduk. Misalnya, kata dia, ada tanah yang dibebaskan, lalu Dinas pertamanan ingin mengelola, itu akan diserahkan ke Dinas Pertamanan.

Nandar menyatakan, ke depannya, akan ada perencanaan detail, mulai dari alokasi anggaran, layout, design engineering, pengamanan, dan detail lain yang melengkapi sesuai dengan pengelolaan waduk. Upaya itu, tambah Nandar, secepatnya dilakukan guna membangun estetika Waduk Ria Rio.

"Titik pohon, jenis pohon apa itu nanti sesuai lanskap rancangan konsultan desain. Semangat kita kalau memang diberikan. Kita belum tahu kelanjutannya pihak mana yang mau ambil," ujar Nandar.

Proses seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan aspek hukum lain yang sesuai terhadap tanah itu akan membuka jalan atas pengerjaan selanjutnya.

Nandar mengungkapkan belum bisa menargetkan kapan semua itu akan selesai. Hal itu, bagi Nandar, dikembalikan pada kecepatan masing-masing pihak untuk menyelesaikannya.

"Ikan sepat, ikan gabus, lebih cepat, lebih bagus," ucap Nandar.

PT Pulomas Jaya sendiri menargetkan 2014 kawasan itu rata dari bangunan di atas tanah Pemprov sehingga pada 2015 pembangunan waduk kembali dilakukan.

Mengenai normalisasi sungai dan pembuatan sungai yang diairi dengan warna biru, Nandar mengatakan, hal itu dapat ditanyakan langsung kepada instansi Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta selaku pengelolanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com