Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Metromini: Kami Setuju Sistem Setoran Dihapus, tetapi...

Kompas.com - 14/10/2014, 18:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu pengusaha metromini, Azas Tigor Nainggolan, memaparkan alasan kenapa selama ini pengusaha angkutan umum menerapkan sistem setoran dan enggan memberikan gaji kepada para sopirnya.

Menurut Tigor, ada beban yang selama ini harus dihadapi oleh pengusaha angkutan umum, yakni beban menanggung tarif yang terlampau murah dan potensi merugi akibat sepinya penumpang.

Ia berujar, apabila sistem setoran ingin dihapus, cara yang harus dilakukan adalah pengambilalihan beban tersebut ke pemerintah. "Kami mau saja sistem setoran dihapus. Tetapi, beban yang terkait penumpang dan tarif harus diambil alih pemerintah," kata Tigor kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2014).

Tigor menganggap, pengambilalihan beban oleh pemerintah bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan cara pembayaran per kilometer ataupun dengan cara sistem sewa. Bila hal tersebut bisa direalisasikan, kata Tigor, para pengusaha metromini dijamin tidak akan keberatan dengan penghapusan sistem setoran.

"Kami mau saja sistem setoran dihapus. Bahkan, kami sangat setuju. Kalau ada yang tidak setuju, itu justru konyol. Tetapi, harus ada pergantian sistem. Terserah mau dengan pembayaran per kilometer ataupun dengan cara sewa per hari," ujar mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta itu.

Sistem setoran selama ini dianggap sebagai salah satu biang kemacetan di Ibu Kota karena sistem ini membuat para sopir tidak tertib dalam menaikturunkan penumpang. Selain menjadi salah satu akar penyebab kemacetan, sistem setoran juga membuat perilaku sopir angkutan umum menjadi liar dan ugal-ugalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com