Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, hal ini bertujuan untuk mengejar penyerapan anggaran yang tinggi pada APBD 2015.
"Orientasi 2015 penyerapannya harus lebih bagus ketimbang tahun ini," kata Saefullah di Balaikota Jakarta, Senin (27/10/2014).
Menurut Saefullah, perencanaan program pembangunan untuk tahun anggaran 2015 akan lebih efektif apabila para pejabat mulai bekerja mulai Oktober ini. Terlebih lagi, saat ini kinerja beberapa kepala SKPD menurun akibat kabar bahwa mereka akan dicopot. Saefulllah mengaku ragu mereka mampu menyusun perencanaan pembangunan 2015.
"Kalau kita ganti sekarang, positifnya daya juang untuk perencanaan 2015 akan lebih sesuai. Jadi, lebih oke," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.
Meski demikian, Saefullah mengaku belum mengetahui pejabat mana saja yang akan dirombak. Menurut dia, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja yang mengetahui hal tersebut.
"Siapa yang akan dimutasi? Beliau (Ahok) yang lebih tahu. Beliau kan punya report sendiri," ujar dia.
Berdasarkan data Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta, hingga September 2014, realisasi penyerapan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 hanya mencapai Rp 9,093 miliar, atau hanya 0,01 persen dari nilai APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.
Dari jumlah tersebut, penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur hanya sekitar 0,01 persen. Selebihnya merupakan penyerapan anggaran untuk gaji pegawai, alat tulis kantor, dan pembayaran tagihan telepon, air, listrik, dan internet.
Basuki menilai penyerapan APBD 2014 lebih buruk daripada periode sebelumnya. Ia berdalih masih banyak SKPD di lingkungan Pemprov DKI yang belum mengerti sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog.
"(Serapan anggaran) tahun ini parah, bukan salah ULP (unit layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah), tapi SKPD-nya ada yang belum mau melakukan pengadaan barang dengan e-katalog, persyaratan pengadaan lelang tidak dipenuhi, macam-macamlah," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.