Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molor, Nilai Kebutuhan Hidup Layak DKI Jakarta Akan Ditetapkan Hari Ini

Kompas.com - 04/11/2014, 13:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta menargetkan bahwa besaran nilai kebutuhan hidup layak sudah bisa ditetapkan pada Selasa (4/11/2014) ini. Dengan adanya penetapan nilai kebutuhan hidup layak (KHL), penentuan upah minimum provinsi tahun 2015 diharapkan bisa segera diumumkan. [Baca: KHL Belum Diputuskan, Penetapan Upah Minimum DKI Molor]

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Priyono mengatakan, penetapan KHL didasarkan pada hasil survei KHL selama Februari sampai Oktober 2014. [Baca: Kantor Ahok "Dikepung" Buruh dan FPI]

"Ditargetkan, KHL pada hari ini sudah bisa ditetapkan sehingga rekomendasi UMP 2015 bisa diserahkan ke Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Setelah rekomendasi diserahkan, maka nilai UMP 2015 akan langsung ditetapkan," kata Priyono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa siang.

Menurut Priyono, besaran nilai KHL akan mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta kemampuan pengusaha. Dengan demikian, ia berujar, pemerintah tidak serta-merta langsung memenuhi tuntutan buruh. [Baca: Buruh Minta Biaya Menonton di XXI dan Susu Anlene]

"Yang perlu diingat adalah kita juga harus mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi. Itu kan juga perlu dilihat juga," ucap dia.

Sebagai informasi, para buruh meminta kenaikan UMP 2015 sebesar Rp 3 juta, meningkat dari tahun 2014 yang berkisar Rp 2,4 juta. Siang ini, buruh kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menilai ada beberapa hal dalamKHL yang nilainya harus diiubah, seperti biaya untuk air PAM dan transportasi. Sementara itu, pengusaha meminta agar kenaikan UMP 2015 hanya sebesar 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com