Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Lapak Madura di Pulogadung Diduga akibat Ulah Warga

Kompas.com - 05/11/2014, 18:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Api yang melalap lapak permukiman Madura di Jalan Rawasumur Barat, Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur, Selasa (4/11/2014) dini hari, diduga berasal dari tempat pembakaran sampah milik warga setempat.

Bangunan yang terbakar merupakan permukiman liar yang berdiri di area ruang terbuka hijau (RTH) Kawasan Industri Pulogadung.

"Sesuai keterangan salah seorang petugas sekuriti yang menyaksikan kebakaran, terjadinya kebakaran ialah karena ada oknum penghuni lapak liar yang membakar sampah," kata Kepala Bagian Humas PT JIEP Achmad Maulizal, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/11/2014).

Api, kata Achmad, akhirnya merambat ke bangunan semipermanen di sekitarnya dan membakar sekitar 30 bangunan lainnya. Bangunan semipermanen yang terbakar sebagian besar dimiliki pengepulan sampah plastik dan kardus.

"Sebetulnya di lokasi ini merupakan area yang dilarang untuk didirikan bangunan. Penghuni saja yang membandel mendirikan lapak dan menempatinya," ujar Achmad.

Hingga kini, di lokasi kebakaran masih terdapat garis polisi. Pihak berwajib masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengamanan di area itu.

Sebelumnya, kebakaran tersebut terjadi pada Selasa pukul 01.25. "Yang terbakar lapak-lapak Madura, itu permukiman-permukiman penduduk di Jalan Kawasan Industri Pulogadung, tepatnya dekat PT Pioner," kata petugas jaga Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Hertanto.

Sebanyak 15 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi guna memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com