Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari: Saya Didakwa oleh Asumsi Saja

Kompas.com - 12/11/2014, 16:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar berpendapat dia didakwa hanya berdasarkan asumsi. Sebab barang bukti berupa ponsel tidak pernah dihadirkan di pengadilan.

Seperti diketahui, Antasari divonis 18 tahun penjara dalam perkara pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Bajaran, Nasrudin Zulkarnaen.

"Nah, jaksa bilang rusak HP-nya (ponsel). Sampai hari ini itu tidak pernah dibuka. Jadi saya itu didakwakan oleh asumsi saja," kata Antasari, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2014).

Di ponsel itu disebut ada pesan singkat (SMS) berisi ancaman Antasari terhadap korban. Pada persidangan dahulu, ada dua saksi yang dihadirkan dan menyatakan bahwa mereka melihat SMS  bernada ancaman dari Antasari terhadap korban.

"Saksi dua orang yang hadir di sidang, di bawah sumpah mengatakan 'saya pernah lihat tuh ancaman, di HP-nya korban'. Saya penasaran saya minta penuntut umum hadirkan HP, kita buka sini seperti apa ancaman saya. Semua fair, kan," ujar Antasari.

Namun, ponsel tersebut menurutnya tidak pernah dihadirkan ke pengadilan dengan alasan rusak. Antasari menyatakan, berdasarkan pemeriksaan ahli tidak ditemukan SMS darinya kepada korban.

"Nah, hasil analisa dari Telkomsel melalui ahli dari ITB, tidak ada sms saya. Artinya, si saksi itu melihat dari apa, yang mengatakan melihat dari yang dibilang hp itu. Berarti dia beri keterangan palsu," ujar Antasari.
oAntasari berharap, laporannya ditindaklanjuti. Sebab, kasus itu disebut sudah mandek selama bertahun-tahun sejak dilaporkan. "Saya minta perkara ini ditindak lanjuti, diusut," ujar Antasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com