Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak Tersetrum, Pengelola STC Diberi Peringatan

Kompas.com - 21/11/2014, 15:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta, I Putu Ngurah Indiana, mengaku telah memberikan surat peringatan kepada pengelola Senayan Trade Center (STC), Jakarta Pusat, terkait kasus tewasnya Amanda Dwi Nugroho (7). Amanda meninggal akibat tersetrum di pusat belanja itu. Namun, untuk proses hukum, dia menyerahkan kepada kepolisian.

"Kami kasih peringatan karena itu bukan bagian dari syarat izin mendirikan bangunan (IMB). Itu kelalaian pengelola, jadi kami kasih peringatan supaya mengevaluasi semua ruang yang bisa dijangkau semua orang," kata Putu di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Dia menuturkan bahwa kasus itu masih ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, dia tidak mau menyebut siapa yang bersalah. Namun, dalam kasus itu neon box yang diinjak oleh korban memang mempunyai tegangan listrik.

"Yang jelas secara formal sedang ditangani polisi. Polisi menyelidiki kesalahan siapa dan kita tunggu hasil polisi saja. Tetapi, memang di laporan pengelola, ada hubungan listrik di neon box. Kaki korban menyentuh ke situ," ucapnya.

Menurut dia, beberapa pengelola gedung yang telah lalai hingga menyebabkan korban tewas maka akan diberikan peringatan. Namun, untuk kasus STC ini baru pertama kali sehingga tindakan tegas belum dilakukan, seperti penyegelan dan pencabutan izin.

"Kita kalau ada pelanggaran langsung peringatan. Kasus ini kan baru. Kalau kasus jatuh itu dulu dari eskalator, kita kasih surat edaran untuk mengamankan ruang-ruang publik," kata dia.

Seperti diberitakan, saat kejadian, Senin (10/11/2014), diketahui bahwa Amanda tidak mengenakan alas kaki.

Setelah tubuhnya tersengat listrik, ia pun jatuh tersungkur. Menyadari wajah Amanda yang mulai membiru dan kakinya dingin, orangtua bocah SD itu langsung membawanya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Namun, nyawa Amanda tak tertolong. Selanjutnya, jenazah Amanda dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum luar, kemudian dipulangkan ke rumahnya di Patal, Senayan, Jakarta Pusat. Pada Selasa (11/11/2014), Amanda telah dimakamkan di kawasan Utan Jati, Cengkareng, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com