"Kita punya dua TO (target operasi). Pertama, terhadap kendaraan roda dua dan roda empat yang melawan arus," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Restu Mulya Budianto ketika dihubungi, Sabtu (22/11/2014).
Pelanggaran kedua yang menjadi target operasi adalah angkutan umum yang sering "ngetem" di jalan. Angkutan umum yang menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat juga diincar.
Restu mengatakan polisi sudah memiliki data mengenai titik jalan yang banyak terjadi pelanggaran itu,khususnya, kendaraan yang melawan arus. Di daerah Jakarta Pusat, polisi akan menyorot Jalan Industri, Jalan Garuda, dan Jalan Kepu Raya. Jalan Cacing di Jakarta Utara juga tercatat sering dilewati kendaraan yang melawan arus.
Sedangkan di Jakarta Timur, polisi akan memantau Jalan Dewi Sartikah. Di Jakarta Selatan, polisi memantau Jalan Lenteng Agung dan Jalan Pondok Pinang. Di daerah Jakarta Barat, area di bawah flyover Slipi menjadi titik pantau. Begitupun Jalan Peninsula.
Selain di Jakarta, operasi ini juga digelar di kota lain seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang.
Untuk menyukseskan operasi ini, polisi mengeluarkan anggota sebanyak 2700 personel dengan anggaran sekitar Rp 2,9 miliar.
"Untuk kegiatan rapat, sosialisasi, operasional anggota di lapang seperti uang saku, transportasi, makan, lalu ada administrasi bikin laporan," ujar Restu menjelaskan alokasi dana operasi Zebra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.