Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senayan Trade Center Diperintahkan Evaluasi Fasilitasnya

Kompas.com - 28/11/2014, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta memberikan sanksi peringatan keras kepada pengelola Senayan Trade Center (STC), menyusul tewasnya seorang pengunjung akibat tersengat listrik di pusat perbelanjaan tersebut.

Kepala Dinas P2B DKI Jakarta, I Putu Ngurah Indiana, mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pengelola gedung. Selain itu, pengelola juga diminta untuk mengevaluasi seluruh fasilitas yang ada, terutama yang bisa terjangkau oleh umum agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. Karena hal tersebut sangat membahayakan keselamatan pengunjung.

"Kita beri peringatan keras kepada pengelola untuk mengevaluasi seluruh fasilitas yang bisa dijangkau oleh umum. Bukan hanya lokasi itu saja, jadi seluruhnya. Dari basement hingga ke ujung gedung yang bisa dijangkau umum harus dievaluasi," kata Putu, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Dia mengatakan, telah memanggil pengelola untuk dimintai penjelasan. Pihak pengelola juga telah mengakui bahwa ada aliran listrik di frame iklan. Saat peristiwa terjadi, kaki Amanda Dewi Nugroho (7), diperkirakan masuk ke neon box sehingga tersetrum.

"Saya sudah panggil pengelola, dia mengakui di framenya itu ada aliran listrik. Dia menduga kakinya masuk ke neon box itu. Karena kakinya keluar dari pagar dan kena neon box," ucapnya.

Kendati demikian, dia menyerahkan seluruh kasus ini kepada pihak kepolisian. Untuk memberikan sanksi lainnya lagi, harus menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Karena ini kasus hukum, maka polisi yang akan putuskan ini salah apa tidak. Nanti rekomendasi kepolisian seperti apa. Kesalahannya seperti apa," katanya.

Dikatakan Putu, menurut keterangan pengelola, neon box tersebut bukan dipasang oleh pengelola gedung melainkan oleh rekanan yang memasang iklan. Tetapi tetap semua pengawasan seharusnya berada di bawah pengelola.

"Neon box ini bukan pengelola yang pasang, itu kan tenant yang punya. Tapi itu menjadi kelalaian pengelola yang harus mengawasi semua gedungnya," tegasnya.

Menurut Putu, tidak ada keharusan pengelola gedung memasang closed circuit television (CCTV). Keberadaan CCTV hanya menjadi bagian dari pengamanan internal saja.

"Tapi itu bisa untuk bukti kalau ada terjadi sesuatu dalam gedung si pengelola bisa membuktian bahwa mereka tidak bersalah. Kalau ada maling kan jadi bagian security system," ucapnya.

Seperti diberitakan, seorang siswa SD, Amanda Dewi Nugroho (7), tewas akibat tersengat listrik di Senayan Trade Centre (STC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/11). Amanda, yang datang ke STC bersama ibunya, tewas saat duduk di salah satu bangku dekat eskalator di lantai satu bangunan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com