Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Baru Kali Ini Gubernur Bisa Pilih Wakilnya Sendiri

Kompas.com - 01/12/2014, 12:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan, apabila Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang kekhususan Jakarta sebagai ibu kota negara tidak dicabut, maka Pilkada DKI 2017 akan tetap menerapkan sistem model yang lama, yakni kepala dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu paket.

Dengan demikian, kata Ahok, tak akan ada lagi gubernur yang bisa memilih sendiri wakilnya. "2017 kalau UU Ibu Kota tidak direvisi, hanya tinggal ibu kota negara yang calon kepala daerah berpasangan. Kalau tempat lain sudah enggak," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Senin (1/12/2014). [Baca: Satu-satunya Kader PDI-P yang Diinginkan Ahok adalah...]

Tak hanya berdampak terhadap proses pemilihan kepala daerah, menurut Ahok, keberadaan UU Nomor 29 juga akan membuat Jakarta tidak terikat dengan aturan boleh memiliki lebih dari satu wakil kepala daerah, sesuai dengan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 yang menyebutkan daerah yang memiliki 3-10 juta penduduk dapat memiliki dua kepala daerah.

Dengan demikian, kata Ahok, Jakarta nantinya tetap hanya akan memiliki satu wakil yang tidak dipilih oleh kepala daerah, tetapi dipilih oleh langsung oleh masyarakat, satu paket bersama kepala daerahnya.

"Kalau UU Ibu Kota masih berlaku, Jakarta hanya punya satu wakil, dibantu empat deputi. Baru kali ini kejadian bisa pilih sendiri. Kalau 2017 kembali dipilih berpasangan," ucap Ahok. Sesuai Perppu Nomor 1 Tahun 2014, pemilihan kepala daerah nantinya hanya akan memilih kepala daerah, tanpa didampingi wakil.

Adapun wakil kepala daerah akan dipilih oleh kepala daerah maksimal 15 hari setelah ia dilantik. Meski kemungkinan besar Jakarta nantinya tidak akan menggunakan peraturan tersebut, Jakarta justru menjadi daerah pertama yang menerapkannya.

Sebab, saat ini Ahok memang tengah dalam proses memilih wakilnya setelah dilantik pada 18 November yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com