Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Sri Wahyuni Direkonstruksi, Ini Lokasinya

Kompas.com - 08/12/2014, 13:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pembunuhan Sri Wahyuni oleh pria berinisial JAH akan direkonstruksi oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta pada pekan ini. Rekonstruksi tersebut akan dilakukan di beberapa lokasi sesuai dengan lokasi pembunuhan.

"Dalam minggu ini juga, akan dilakukan rekonstruksi di beberapa tempat," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).

Rikwanto mengatakan, rekonstruksi akan dilakukan mulai dari lokasi Sri dan JAH bertengkar, yaitu di sebuah klub malam. Selanjutnya, rekonstruksi dilakukan di Taman Gajah, Fatmawati, Jakarta Selatan, tempat JAH mencekik Sri Wahyuni.

Semua kronologi pembunuhan itu akan diulang sampai pada adegan jasad Sri ditinggalkan begitu saja dalam mobil Honda Freed di Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, hasil otopsi dari jasad Sri Wahyuni juga sudah dapat diambil oleh polisi.

Sambil menunggu rekonstruksi, polisi akan memeriksa hasil otopsi tersebut untuk memastikan penyebab kematian Sri Wahyuni. "Untuk hasil otopsi, mudah-mudahan hari ini bisa jadi, dan diambil penyidik," ujar Rikwanto.

Seperti diberitakan, Sri Wahyuni ditemukan di mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI yang diparkir di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/11/2014). Korban ditemukan dengan kondisi sudah membengkak dan membusuk. Tidak lama setelah penemuan jasad Sri, polisi mengetahui bahwa pembunuhan diduga dilakukan oleh JAH.

Pada Jumat (21/11/2014), JAH berhasil diringkus polisi di kediamannya di Nabire. JAH berhasil ditemukan dan ditangkap setelah polisi melakukan penelusuran ke rumah indekosnya di daerah Kemang.

Saat berada di tempat indekos yang disewa JAH, polisi menemukan sebuah kotak handphone dan juga kemasan kartu perdana yang berisi sebuah nomor handphone. Polisi pun mencoba menghubungi nomor yang tertera di kemasan itu. Ternyata, nomor tersebut tersambung ke kakak JAH.

Dari kakak JAH, polisi mengetahui bahwa JAH memiliki istri di Nabire, Papua. Polisi meminta tolong kepada kakak JAH untuk menghubungi istri JAH di Nabire. Sang istri diminta untuk melapor ke Polres Nabire.

Polisi langsung terbang menuju Nabire untuk menangkap JAH. Atas perbuatannya, JAH dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan. JAH terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com