Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Susan: Ketua RT RW Jangan Cuma Tunggu Warga Minta Stempel

Kompas.com - 12/12/2014, 14:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli melakukan peremajaan ketua RT dan RW di kelurahannya. Ia menilai, dengan memiliki ketua RT dan RW yang baru, maka sistem di lingkungan warga akan lebih mudah diperbaharui.

"Saat ini, semua pejabat harus menjadi pelayan warga, termasuk ketua RT dan RW," ujar wanita berkaca mata ini saat disambangi Kompas.com di kantornya, Kamis (11/12/2014).

Ia menginginkan, ketua RT ataupun RW bukan hanya duduk manis di rumah, menanti warga datang untuk meminta stempel saja. Akan tetapi, ketua RT/RW juga perlu berperan aktif menanyakan masalah-masalah apa saja yang dihadapi warga.

"Mereka juga perlu segera merespons permasalahan di lingkungan mereka. Dan tentunya, masalah yang dihadapi bisa dilaporkan kembali ke lurah," tutur wanita satu anak ini.

Susan menuturkan, untuk mempermudah pekerjaan mereka, Ketua RT/RW dapat memanfaat teknologi seperti dirinya. Misalnya, menggunakan aplikasi SwaKita atau Qlue dan Crop (Cepat Respon Opini Publik) yang dapat menyalurkan laporan dari warga secara real time. SwaKita merupakan aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat bersistem operasi Android. Melalui aplikasi tersebut, warga dapat melaporkan kondisi lingkungannya dengan disertai foto. Dengan begitu, pejabat dapat langsung meninjau lokasi tersebut dan memutuskan solusi yang tepat.

Sementara itu, Qlue dan Crop juga memiliki sistem kerja aplikasi yang hampir sama. Namun, skalanya bisa lebih luas karena hingga Gubernur pun dapat mengecek laporan-laporan warga.

"Nantinya lurah akan menjadi urban manajer. Mereka dapat langsung merespons laporan warga dan melaporkannya ke dinas yang bersangkutan. Jadi enggak perlu ke camat bahkan gubernur lagi. Itu sistem baru, aturannya ada di Pergub (Peraturan Gubernur) Nomor 168 Tahun 2014)," tutur Susan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com