Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Warga Pinggiran Ciliwung, Djarot Bicara Khawatir Jakarta Tenggelam

Kompas.com - 21/12/2014, 11:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah meninjau lokasi pembersihan bekas bangunan liar di pinggir aliran Sungai Ciliwung di Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (21/12/2014) pagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melanjutkan kegiatan dengan menghadiri penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah dan warga Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Komitmen itu dibuat agar bersama-sama menjaga dan tidak buang sampah sembarangan di pinggir aliran Sungai Ciliwung yang mengalir di Pejaten Timur. [Baca: Pinjam Sepeda Motor Tukang Ojek, Djarot Susuri Sungai Ciliwung]

Tiba di lokasi sekitar pukul 09.15, Djarot langsung disambut Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor dan dua anggota DPRD DKI, Yuke Yurike dan Ribqoh Abriani.

Acara berlangsung bersamaan dengan bhakti sosial yang dilaksanakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama dengan TNI. Saat didaulat memberikan kata sambutan, di hadapan warga, Djarot menegaskan pentingnya kesadaran dan kedisiplinan warga agar tidak buang sampah sembarangan.

"Banjir itu bukan masalah, tetapi dampak, dampak dari perilaku kita. Karena itu mulai dari sekarang harus sadar terhadap perilaku kita. Kalau tidak mulai dari sekarang, saya khawatir 10 tahun atau 15 tahun lagi Jakarta akan tenggelam," ucap Djarot.

Setelah memberikan kata sambutan, Djarot kemudian didaulat untuk menyerahkan secara simbolis bantuan gerobak sampah kepada warga, yang dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon.

Adapun bibit yang ditanam oleh Djarot adalah bibit pohon sawo. Djarot menutup kegiatan di lokasi tersebut dengan melakukan aksi simbolis pemagaran pinggiran sungai. Keberadaan pagar bertujuan agar tidak ada lagi warga yang mendekati pinggir sungai untuk membuang sampah.

Penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah dan warga agar menjaga dan tidak membuang sampah sembarangan ke pinggir Sungai Ciliwung menintikberatkan pada pentingnya implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2013 tentang pengelolaan sampah, yang di dalamnya ada aturan tentang pengenaan denda sebesar Rp 500.000 terhadap warga yang buang sampah sembarangan ke sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com