Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Anti-Orang Miskin, Suara Ahok Meninggi

Kompas.com - 23/12/2014, 09:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pagi-pagi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mengeluarkan nada tinggi terhadap 14 warga Kali Apuran Kapuk, Jakarta Barat, yang mengadu karena tidak mendapat rusun. Padahal, rumah liar mereka yang berada di bantaran kali bakal digusur pada hari ini, Selasa (23/12/2014).

"Anda mau bebasin Jakarta dari banjir enggak? Masalahnya semua sungai di Jakarta itu sudah didudukin warga. Sudah ada sheet pile (dinding turap dibangun), dibayar (kerahiman) eh, pada balik lagi (ke pinggir sungai)," kata Basuki di Balai Kota.

Tidak ada perlawanan dari belasan warga itu. Mereka hanya mengangguk mendengarkan berbagai pernyataan Basuki.

Basuki menceritakan, berdasarkan pengalamannya memimpin Ibu Kota, apabila ada 500 rumah yang digusur, Pemprov DKI akan menyediakan 500 unit rusun. Ternyata, lebih dari setengah warga itu adalah penyewa. Jadi, jika mendapat unit rusun, mereka justru menjual lagi rusun tersebut kepada pihak lain.

"Supaya apa? Supaya waktu penyewa keluar, dia masukin saudaranya, temennya yang punya KTP DKI supaya mereka dapat jatah. Nah, begitu dapat 10 unit rusun, kamu mau enggak tinggal di rusun? Enggak mau juga. Karena kamu memang punya rumah kan dan tujuannya rusun buat disewain," kata Basuki lagi.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyebut warga korban penggusuran masih memiliki mental kuat untuk mengungsi di tempat pengungsian sementara selama 1-3 hari. Terlebih lagi, jika warga memiliki rumah sendiri, mereka memilih tidak akan mengungsi ke rusun.

Nada suaranya langsung meninggi dan raut mukanya memerah ketika ada yang bertanya apakah Pemprov DKI anti-orang miskin.

"Kami justru bela orang miskin. Selama ini, kalau kamu punya 10 rumah dan kamu sewain itu kamu miskin atau kaya? Ya kayalah, yang teriak-teriak itu biasanya orang kaya yang rezekinya diambil. Orang miskin sekarang enggak pernah dapat rusun karena rusunnya beli sama oknum pakai harga tinggi, ditipu melulu," kata Basuki dengan nada suaranya yang meninggi.

Warga yang melihat dan mendengar pernyataan Basuki saat diwawancara wartawan pun hanya mengangguk-angguk saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com