Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: TGUPP Berisi Orang-Orang Berpengalaman

Kompas.com - 06/01/2015, 20:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pelantikan ribuan pejabat DKI (2/1/2015) lalu, ada beberapa pejabat yang dijadikan staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan ada perbedaan antara pejabat yang dijadikan staf TGUPP dan dijadikan staf non eselon di SKPD.

"Tunjangan yang diberikan beda. Orang-orang yang jadi anggota TGUPP itu orang berpengalaman," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (6/1/2015).

TGUPP merupakan bentukan Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tim itu beranggotakan sembilan orang dan bertugas untuk memberi masukan serta saran kepada Gubernur perihal kinerja SKPD DKI. Tim ini kerap dituding menjadi tim "buangan" pejabat-pejabat yang "bermasalah". Pasalnya anggota tim ini adalah pejabat yang tak jarang dimarahi Basuki karena kinerjanya buruk.

Saat ini, TGUPP telah dipimpin oleh Sarwo Handayani, mantan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang Lingkungan Hidup dan Wakilnya oleh M. Yusuf, mantan Kepala BPKP DKI. Sementara tujuh anggota ‎lainnya adalah Taufik Yudi Mulyanto (mantan Kepala Dinas Pendidikan), dan Sugiyanta (mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kehumasan DKI).

Ada pula Ipih Ruyani (mantan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan DKI), Wiriyatmoko (mantan Asisten Pembangunan DKI), Hasan Basri Saleh (mantan Asisten Perekonomian DKI), I Made Karmayoga (mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI), dan Sugeng Irianto (mantan Sekretaris Korpri).

"Nanti staf-staf yang belum tahu ditempatkan dimana lapor Sekda saja. Dia yang akan mengatur semuanya," kata Basuki.

Sementara mantan pejabat DKI yang dijadikan staf oleh Basuki adalah Muhammad Akbar (mantan Kepala Dinas Perhubungan), Iwan Setiawandi (mantan Kepala Dinas Pelayanan Pajak), Putu Indiana (mantan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan), dan Yonathan Pasodung (mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com