Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit, Senin (12/1/2015), mengatakan, selain enam operator yang mengoperasikan bus-bus APTB di 17 lintasan, pihaknya mengundang Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) dalam pertemuan itu. Tujuannya mencari solusi atas rencana pengintegrasian APTB.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan keinginannya mengintegrasikan APTB dengan bus transjakarta. Harapannya, moda angkutan dari wilayah di sekitar Jakarta itu benar-benar terintegrasi dengan bus transjakarta. Pengguna tak perlu membayar dua kali dan mendapat pelayanan lebih baik.
Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto berpendapat, integrasi merupakan solusi utama membenahi transportasi umum Ibu Kota Jakarta. Selain memperbaiki layanan, integrasi perlu untuk melipatgandakan daya angkut bus sebagai angkutan massal. Selama ini dinas perhubungan seolah tak berdaya atas tumpang tindihnya trayek angkutan di lapangan.
Koordinator Suara Transjakarta David Tjahjana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya berkoordinasi juga dengan Pemda sekitar untuk mencari solusi terhadap keberadaan angkutan perbatasan yang akan diintegrasikan dengan transjakarta.
Dia mengusulkan, bus-bus yang selama ini digunakan untuk APTB, bisa beroperasi di jalur koridor transjakarta pada jam- jam sibuk. Operasional bus APTB di koridor transjakarta ini dibayar oleh PT Transportasi Jakarta dengan penghitungan rupiah per kilometer.
Penumpang transjakarta yang naik bus APTB di koridor transjakarta tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos ekstra. Penumpang menggunakan APTB hingga ke luar Jakarta dikenai ongkos tambahan. Pemotongan biaya tambahan APTB ini sebaiknya juga dilakukan dengan uang elektronik.
Di luar jam sibuk, operasional APTB dibatasi hingga halte-halte terluar. Penumpang yang melanjutkan perjalanan dengan transjakarta harus berganti bus.
Secara terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tidak mempersoalkan langkah Pemprov DKI Jakarta menghapus APTB dan mengintegrasikan pengelolaannya ke PT Transjakarta. Hal yang terpenting, kata Rahmat, DKI Jakarta tetap menjamin pengoperasian transportasi yang terkoneksi dengan kota penyangga, seperti Bekasi. (ART/ILO/MKN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.