Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Tak Terurus Akhirnya Diokupasi Pedagang

Kompas.com - 14/01/2015, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah taman di wilayah Jakarta Utara yang selama ini tidak terurus diokupasi pedagang. Dengan hanya memiliki luas ruang terbuka hijau 2-3 persen dari luas wilayah sekitar 154 kilometer persegi, taman yang tak terurus ini semakin mengurangi ruang interaksi masyarakat di Jakarta Utara.

Taman Karapan Sapi, yang terletak di sisi Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Selasa (13/1), misalnya, dipenuhi rumput dan semak setinggi 60 sentimeter.

Taman seluas 9.000 meter persegi ini diokupasi pedagang makanan serta usaha cuci kendaraan dan barang rongsokan.

Padahal, taman yang mencakup tiga RW di Kelurahan Tanjung Priok ini, menurut Sekretaris Lurah Tanjung Priok Hilda Damayanti, adalah yang terbesar dari empat taman yang terdapat di wilayahnya.

”Namun, selama beberapa tahun ini tidak tersentuh. Akibatnya, dihuni pedagang,” kata Hilda. Namun, pembersihan dan penataan taman mulai dilakukan. Pendataan terhadap 55 pedagang yang berada di lahan itu juga telah dilakukan.

Meski tidak sama persis, kondisi itu juga terjadi di Taman Rawa Badak Utara dan Taman Stasiun. Pedagang terlihat berada di sisi taman tersebut.

Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara Agustin Pujiastuti mengatakan, taman-taman di Jakarta Utara sedang dalam pendataan ulang. Sebab, dari 129 taman yang ada, taman yang tidak terurus dan diokupasi pedagang belum terdata jelas.

”Taman Karapan Sapi, misalnya, untuk tahun ini memang tak ada anggaran pemeliharaan. Jadi, kami harus mendata untuk memasukkan taman-taman itu untuk dipelihara,” kata Agustin.

Pemerintah Kota Jakarta Utara juga akan meningkatkan koordinasi dengan satpol PP dalam penjagaan taman. Dengan demikian, usaha memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau di kota itu bisa saling mendukung.

Pada 2014, tiga usulan taman yang direncanakan dibangun di Jakarta Utara tak terealisasi. Hal itu terjadi karena permasalahan pembebasan lahan yang belum selesai.

Manfaatkan CSR

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, pembangunan dan pemeliharaan taman harus dilakukan. Untuk menyiasati anggaran yang tersedia, pihaknya akan memanfaatkan bantuan dana sosial perusahaan (CSR).

”Taman-taman yang tidak terurus akan kami kembalikan fungsinya sebagai taman yang benar- benar taman. Anggarannya masih kami kaji, yang mana bisa menggunakan APBD, kemudian yang tidak tercakup akan diusulkan melalui CSR,” ujar Rustam.

Sementara itu, korban meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor bertambah satu orang, yaitu Ahmad Saefulloh. Ahmad meninggal Selasa kemarin setelah dirawat di Rumah Sakit Sentra Medika Bogor. Total korban meninggal akibat kejadian tersebut enam orang.

Para korban yang meninggal itu umumnya luka berat di bagian kepala. Mereka tertimpa batang pohon damar (Agathis borneensis) di Jalan Astrid, Kebun Raya Bogor, Minggu (11/1).

Doni Darussalam dari Bagian Humas Kebun Raya Bogor mengatakan, pengelola kebun raya sudah mengucapkan belasungkawa dan datang ke rumah duka untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. (DEA/JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com