Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal Motor Marak, Warga Depok Pertanyakan Patroli Polisi

Kompas.com - 27/01/2015, 09:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah warga Depok, Jawa Barat, menyatakan kekhawatiran terkait maraknya perampokan di jalanan dalam sebulan terakhir. Mereka yang merasa khawatir terutama warga yang bekerja di Jakarta dan terkadang harus pulang larut malam.

Franky (30), menceritakan pengalamannya pernah dipepet oleh sekitar 2-3 orang dengan dua sepeda motor di Jalan Tole Iskandar, beberapa bulan silam. Ketika itu, kata Franky, ia tengah dalam perjalanan pulang dengan menggunakan sepeda motor dari tempat kerjanya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut Franky, ketika itu, ia sudah sempat jatuh dari sepeda motornya. Namun, beruntung, tak lama kemudian ada beberapa pengguna sepeda motor lewat di jalan tersebut. "Orang yang mepet saya udah ngebut aja langsung. Kejadiannya kira-kira di atas jam 12.00," kata warga Jalan Raden Saleh itu, Selasa (27/1/2015).

Heri (35), warga Jalan Raden Saleh, meminta pihak kepolisian segera menangkap para pelaku sambil meningkatkan patroli di malam hari. Menurut dia, patroli malam harus dilakukan untuk menjamin ketenangan warga.

"Kalau dilihat kan ini kejadiannya tengah malam, ketika situasi sudah sepi. Biasanya jam segitu polisi sudah enggak ada. Kita sih sebagai warga ingin polisi tetap patroli di jam-jam segitu," kata pria yang bekerja di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan itu.

Hal serupa juga disampaikan Budi (32), warga Jalan Raya Kalimulya. Pria yang sehari-harinya bekerja di kawasan Radio Dalam itu ingin agar polisi menambah jumlah personel di lapangan saat malam hari.

"Sebelum pelakunya ditangkap, jumlah polisi yang patroli harus diperbanyak. Jangan sampai polisi lengah, ada warga yang jadi korban lagi," ucap dia.

Seperti yang diberitakan, terjadi dua perampokan jalanan yang menyebabkan korban tewas di Depok dalam sebulan terakhir. Kejadian terakhir terjadi di depan Kampus BSI, Jalan Margonda, tak jauh dari terowongan gerbang masuk kota Depok pada Minggu (25/1/2015) dinihari. Sedangkan kejadian sebelumnya terjadi di Jalan Juanda, tak jauh dari lokasi pembangunan Tol Cijago, Sabtu (10/1/2015).

Terdapat kemiripan dalam dua peristiwa perampokan jalanan di Depok. Korban yang menggunakan sepeda motor dipepet oleh empat orang yang menggunakan 2-3 sepeda motor. Mereka dibunuh karena mencoba melakukan perlawanan, dan sepeda motornya beserta barang-barang lainnya dibawa kabur oleh pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com