Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Coba Bunuh Diri Setelah Dikurung oleh Korbannya di Konter "Handphone"

Kompas.com - 28/01/2015, 01:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Yunus Kumara mencoba bunuh diri ketika aksi perampokannya diketahui polisi dan warga. Yunus juga dikurung di dalam konter handphone milik Pendi, yang semula ingin dia rampok.

"Menurut keterangan pelaku, karena ketakutan, dia berupaya bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri dengan pisau sayur," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris Siswo kepada Kompas.com, Selasa (27/1/2015).

Siswo mengatakan, Yunus mendapatkan pisau tersebut dari dapur. Yunus merupakan pelanggan dari konter handphone milik Pendi, sebelum dikurung oleh Pendi di dalam konter. Ketika ditemukan oleh polisi, Yunus sudah dalam keadaan luka-luka. Kemudian, Yunus pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi.

Siswo bercerita, kejadian berawal ketika Yunus datang ke konter milik Pendi untuk memperbaiki handphone-nya tadi sore. Menurut Siswo, Yunus berniat melakukan pencurian terhadap Pendi. Rencana pencurian telah diatur oleh Yunus sebelumnya.

Karena itu ketika tiba di konter milik Pendi, Yunus meminta izin kepada Pendi untuk ke toilet. Di toilet, kata Siswo, Yunus berpura-pura menjatuhkan cincinnya dalam toilet. Kemudian, meminta tolong kepada Pendi untuk mengambilkan cincin milik Yunus yang terjatuh. (Baca: Modus Izin ke Toilet, Penjual "Handphone" Ditikam Perampok dari Belakang)

Ketika Pendi menunduk untuk mencari cincin, Yunus langsung menusuk Pendi dari belakang. Kaget karena ditusuk, Pendi pun berusaha untuk lari sambil membawa pisau yang dihunus Yunus. Pendi berhasil keluar konter dan langsung menutup rolling door tokonya untuk mengurung Yunus di dalam.

"Nah ketika itu korban sambil berteriak, 'rampok.. rampok.. rampok...'," ujar Siswo.

Kebetulan, lima orang anggota Poresta Bekasi Kota sedang berada di samping lokasi kejadian. Mendengar teriakan Pendi, polisi dan warga sekitar pun langsung mengepung Yunus yang masih terperangkap di dalam.

Siswo mengatakan, polisi juga sempat melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Hal ini karena Yunus tidak kunjung keluar setelah diperintahkan polisi. Sehingga polisi harus memaksa masuk dan mendapati Yunus dalam kondisi luka di bagian leher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com