Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Dua Moge "Bodong" Diamankan Polisi

Kompas.com - 02/02/2015, 14:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mengamankan sebuah sepeda motor Harley-Davidson karena melanggar pelarangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin beberapa waktu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan dua motor besar (moge) lainnya yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan alias bodong.

Dua moge itu ditangkap pada Sabtu (31/1/2015) di dua tempat yang berbeda. "Yang satu di Cengkareng, Jakarta Barat, dan yang satu lagi di Senayan, Jakarta Pusat," ujar Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono, saat dihubungi, Senin (2/2/2015).

Hindarsono mengatakan, dua moge itu ditangkap karena menggunakan pelat nomor palsu. Bahkan, satu di antaranya menggunakan surat tanda nomor kendaraan (STNK) palsu.

Moge yang ditangkap di Cengkareng, Jakarta Barat, berpelat nomor palsu B 3559 YFN tahun 2014. Moge itu memiliki nomor rangka 5HD1BFVC1EB048985 dan nomor mesin BFVE048985. Nama pemilik moge itu adalah Jhoni Susanto Tarman, warga CBD Pluit Tower Akasia Lantai 8E, RT 22 RW 08, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sementara itu, moge yang ditangkap di Senayan adalah bermerek Harley-Davidson tahun 2000 berwarna hitam dengan pelat nomor palsu B 4477 RS. Moge ini juga dilengkapi dengan STNK palsu. Moge tersebut adalah milik Carlo Gambing, warga Kampung Utan 66 ,RT 8 RW 12, Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

Moge-moge yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan itu kemudian diamankan di kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Selain itu, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap pemilik moge-moge bodong itu. [Baca: Moge "Bodong" Tak Diakui HDCI]

Hindarsono mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut moge-moge bodong tersebut. Khususnya, bagi pemilik moge yang sampai memiliki STNK palsu untuk motornya. [Baca: Polda Metro Akan Tertibkan Moge "Bodong"]

Dia menambahkan, razia akan terus dilakukan untuk mengandangkan moge-moge bodong tersebut, apalagi pengadaan STNK palsu untuk kendaraan sudah mengarah ke tindakan pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com