Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokonya Dibongkar Paksa, Penjual Batu Alam Marahi Satpol PP

Kompas.com - 04/02/2015, 11:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jerit suara Tini (50) seolah tak putus melihat petugas Satpol PP mengobrak-abrik toko batu alam miliknya. Tini tak terima petugas membongkar tempatnya berjualan itu. Kejadian ini terjadi pembongkaran di Jalan DI Pandjaitan, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (4/2/2015).

Tini tak gentar menerobos di tengah-tengah petugas Satpol PP. Namun, tak satupun petugas menggubrisnya. Petugas Satpol PP mengangkat dan mengosongkan karung-karung batu alam dari dalam toko Tini.

Yang membuat Tini menjerit kesal, karung batu alam diangkat lalu dibuang ke tanah. Sesekali dia meminta agar petugas memperlakukan barang-barang di toko alam miliknya dengan hati-hati.

"Jangan dibanting-banting, woi. Bapak pimpinannya mana ini? Sabar napa, sabar. Yang lain saja dulu, yang ini jangan," jerit Tini.

Petugas kadang terhenti dengan aksi perempuan ini. Namun, hari ini Kawasan Cipinang Melayu hingga Pangkalan Jati harus dibersihkan petugas. Tini pun akhirnya tak berdaya melihat petugas mulai membongkar atap toko batu alam miliknya.

"Ini saya perempuan yang cari duit tahu. Ah, saya enggak larang, tetapi sabar dulu," ujar perempuan yang telah menjual batu alam selama 30 tahun di tempat tersebut.

Rupanya dia tidak mengindahkan pemberitahuan waktu pengosongan yang seharusnya dilakukan Rabu kemarin. Petugas pun merobohkan genting-genting dan bangunan semi permanen di toko batu alam itu yang dijadikan tempat tinggal.

Sebelumnya, petugas Satpol PP hari ini melakukan pembongkaran terhadap 376 bangunan warga, di sepanjang Jalan DI Pandjaitan hingga Pangkalan Jati. Pembongkaran dilakukan sepanjang 1,2 kilometer, terkait proyek Tol Becakayu. Alat berat telah diterjunkan untuk melaksanakan pembongkaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com