Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto mengatakan, sampai saat ini warga belum memiliki solusi untuk memangkas waktu tempuh tersebut. Sebab, layanan angkutan umum yang tersedia belum sepenuhnya bisa diandalkan karena acap kali ikut terlibat dalam kemacetan itu sendiri.
"Menghabiskan waktu di jalan selama hampir dua jam, meskipun dengan angkutan umum tentu tidaklah efisien. Untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan juga meningkatkan produktivitas kota, waktu tempuh dalam setiap perjalanan harusnya hanya 15 menit," kata Yoga melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/2/2015).
Yoga mengatakan, untuk mencapai mobilitas yang lebih efisien, sebenarnya tidak cukup hanya dengan melakukan pembenahan terhadap angkutan umum. Sebab, hal itu harus dibarengi pula dengan penyediaan hunian di tengah kota.
Menurut dia, menyediakan apartemen murah dan rumah susun di pusat kota harus menjadi arah kebijakan perumahan di Jakarta. Area seperti Kebon Kacang, Kampung Bali, Tanah Abang, Setiabudi, dan Karet harus segera dijadikan lokasi baru untuk pengembangan apartemen murah dan rumah susun bagi kaum pekerja.
"Pencapaian kualitas hidup di pinggir kota bisa jadi sudah tidak sepadan lagi dengan lamanya waktu yang kita habiskan di jalan, dan juga minimnya waktu yang kita habiskan dengan keluarga dan anak-anak di rumah," papar Yoga.
Menurut Yoga, arah pengembangan hunian yang berorientasi pada transit oriented development (TOD) juga merupakan suatu keharusan. Hunian-hunian baru di tengah kota harus memiliki tata guna lahan campuran (mixed-use), yang dapat digabungkan dengan pertokoan, kantor, ataupun pasar dan supermarket.
Selain itu, yang tak kalah penting, lanjutnya, hunian-hunian tersebut harus ramah bagi pejalan kaki dan galak terhadap pengguna kendaraan pribadi. Caranya adalah dengan meniadakan parkir dan akses kendaraan pribadi. Hal itu untuk mendorong para penghuninya berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau angkutan umum untuk beraktivitas.
"Sudah saatnya kita mendefinisikan ulang Jakarta apakah sebagai kota yang hanya menjadi tempat kita bekerja dan mencari uang, atau menjadi kota yang juga nyaman untuk kita huni," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.