Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, setelah dilakukan penelusuran, polisi yang melakukan praktik tersebut berjumlah lima orang. Namun, ia enggan merinci satuan dan pangkat kelima polisi tersebut.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap kelimanya dan melakukan proses penyidikan langsung," kata Martinus di Mapolda Metro Jaya, Selasa (10/2/2015).
Menurut pengakuan kelimanya, mereka tidak melakukan negosiasi terlebih dulu dengan sopir kopaja, tetapi langsung menerima setoran yang diberikan kondektur kopaja.
Ia juga menegaskan, kelima polisi itu melakukan praktik tersebut tanpa disuruh. Bahkan, lanjut dia, kepolisian juga memanggil orang yang mengambil video dan mengunggahnya ke YouTube. Ia menjelaskan, orang tersebut tidak memiliki tujuan khusus dalam melakukan hal itu.
"Dia hanya iseng karena memperhatikan perjalanan kopaja itu. Dia merekamnya pada 15 Januari dan diunggah pada 5 Februari," ucap Martinus.
Di dalam video tersebut, terlihat sejumlah bus kopaja yang melewati Jalan Jenderal Sudirman hendak berputar arah di Bundaran HI. Sebelum berputar, kondektur dari bus-bus tersebut tampak turun dan menaruh sesuatu di dekat tanaman yang ada di seperator jalan di dekat pos polisi.
Petugas seperti "menutup mata" dengan aksi bus-bus yang memutar arah di depan pos polisi. Seharusnya, bus-bus tersebut dilarang memutar arah dan melanjutkan trayeknya ke arah Tanah Abang. [Baca: Video Kopaja Setor ke Polisi Beredar, Polda Minta Maaf Masih Ada Petugas Penarik Pungli]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.