Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sewa Mahal, Pasar Santa Terancam Ditinggal Pedagang di Lantai 1

Kompas.com - 19/02/2015, 11:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peningkatan pengunjung di Pasar Santa berdampak terhadap semakin diminatinya kios-kios yang ada di pasar tersebut. Kini, harga pasaran kios yang ada di pasar itu bahkan telah melonjak drastis. Harga sewa kios pun terus naik.

Mahalnya harga sewa dikeluhkan oleh para pedagang di lantai 1. Mereka bahkan berkeinginan untuk meninggalkan pasar yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu.

Salah satu pedagang, Sarif (30), menyatakan, keberatannya disebabkan pedagang di lantai 1 tak menikmati peningkatan pengunjung di Pasar Santa. Pengunjung di lantai 1 sepi.

"Pasarnya makin ramai, tetapi enggak ngaruh ke income kita. Orang kan datangnya ke atas (lantai 2), bukan ke sini (lantai 1). Kalau income kita ikutan naik sih enggak apa-apa kalau (harga sewa) kios naik," kata Sarif kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

Menurut Sarif, penghasilan rata-ratanya tiap bulan adalah sekitar Rp 5 jutaan. Adapun harga sewa kios yang harus ia bayar tiap bulannya adalah sekitar Rp 4 juta. Sewa dibayar ke pemilik kios.

Namun, seiring mulai ramainya Pasar Santa, kata dia, pemilik kios telah menaikkan harga sewa menjadi Rp 6 juta. "Artinya kan kita merugi," ujar pria yang berdagang kain itu.

Hal yang sama juga dikemukakan Sujana (52). Menurut dia, pemilik kios berencana ingin menaikkan harga sewa kios yang ia tempati, dari Rp 24 juta menjadi Rp 30 juta per tahun.

"Bagi saya itu berat karena saya kan usaha mencari nafkah buat keluarga, bukan usaha iseng-iseng. Jadi, kalau beberapa bulan saya enggak bisa untung, ya terpaksa pindah," ucapnya.

Jika berkaca pada wajah Pasar Santa saat ini, usaha Sarif dan Sujana memang tergolong ketinggalan zaman. Sebab, usaha mereka sama sekali tak menyasar kalangan anak muda, golongan yang paling banyak meramaikan Pasar Santa dalam beberapa bulan terakhir.

Saat ini, jenis usaha yang marak di Pasar Santa adalah kuliner modern dan pakaian dengan tren masa kini. Usaha ini banyak terdapat di lantai 2.

Lantai 2 Pasar Santa saat ini memang menjadi salah satu pusat nongkrong baru bagi anak muda Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com