Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Digunakan untuk Hal Negatif, Taman di Jakarta Selatan Dipasangi CCTV

Kompas.com - 23/02/2015, 18:32 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan akan memasang closed circuit television (CCTV) di Taman Ayodya dan Taman Dadap Merah. Pemasangan CCTV dilakukan karena adanya laporan masyarakat atas penyalahgunaan taman-taman tersebut.

"Memang ada beberapa taman yang sekarang dalam proses pasang CCTV karena sudah banyak laporan masyarakat bahwa taman tersebut digunakan untuk hal-hal negatif," ujar Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan, Suzi Marsitawati, Senin (23/2/2015).

Senada dengan Suzi, salah satu petugas kebersihan di Taman Ayodya bernama Fian membenarkan bahwa ada pengunjung yang menyalahgunakan taman tersebut sebagai tempat untuk minum minuman keras.

"Iya, kalau malam suka ada yang bawa minuman alkohol di sini," kata Fian saat ditemui di Taman Ayodya. [Baca: Ketinggalan Zaman, Taman di Jakarta Selatan Ditata Ulang]

CCTV yang akan dipasang di Taman Ayodya dan Taman Dadap Merah dapat diakses langsung dari Kantor Suku dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan sehingga para pengunjung dapat diawasi secara langsung.

CCTV juga akan dilengkapi dengan speaker agar petugas dapat menegur pengunjung yang melakukan perbuatan tidak terpuji.

"Kalau ada masyarakat yang macam-macam tinggal kita teriakin. Kita juga akan membuat warning bahwa taman itu dipasang CCTV, jadi mereka mau berbuat juga enggan ya. Mudah-mudahan sih mereka juga punya rasa malu," kata Suzi saat ditemui di kantornya.

Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan berharap para pengunjung sadar terhadap batasan-batasan dalam menggunakan ruang publik meskipun taman disediakan sebagai tempat berkumpul.

Rencananya, pemasangan CCTV akan dilakukan minggu ini di Taman Ayodya dan Taman Dadap Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com