Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Anggap Seru Perseteruan dengan DPRD DKI

Kompas.com - 25/02/2015, 09:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perselisihan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI Jakarta semakin mencuat setelah dilantiknya Joko Widodo menjadi Presiden RI. Meskipun hubungan keduanya sempat terjalin harmonis, kini Basuki dan DPRD DKI kembali berseteru akibat perbedaan persepsi pengajuan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.

Basuki mengaku tak mempermasalahkan jika hubungan tidak harmonis ini terus berlanjut hingga akhir kepemimpinannya pada tahun 2017. "Enggak apa-apa, seru ini. Toh ini pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia (pemerintah daerah berseteru dengan DPRD)," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (25/2/2015). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengklaim program-program unggulan tidak akan terhambat meskipun hingga kini Pemprov DKI belum memiliki APBD. Basuki hanya mengandalkan anggaran mendahului yang besarannya 30 persen dari total APBD DKI 2015. Penggunaan anggaran mendahului itu berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 211 Tahun 2014 tentang pengeluaran daerah mendahului penetapan APBD 2015.

Adapun pengeluaran daerah yang diperbolehkan menggunakan anggaran mendahului adalah gaji dan tunjangan PNS, gubernur, dan wakil gubernur, kemudian pembayaran tunjangan kinerja daerah (TKD), honor pegawai tidak tetap, pembayaran telepon, air, listrik, internet (TALI), gas, jasa kebersihan, dan anggaran darurat untuk korban bencana alam.

Basuki pun meminta warga tidak khawatir perihal kekisruhan ini. Ia mengklaim semua kebutuhan warga tetap terpenuhi meskipun APBD 2015 tak kunjung cair.

"Dirugikan kenapa? Duit (APBD) habis juga masyarakat enggak dapat apa-apa. Sekarang, mana pelayanan kami yang tidak bagus? PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) semua tetap berjalan, pembangunan jalan terus dilakukan, ngapain repot? Kami pakai anggaran mendahului," kata Basuki. (Baca: Sekolah Terusik APBD)

Baca: Gedung SDN 01 Duri Kepa Mangkrak Empat Tahun dan Menumpang Belajar Empat Tahun, Siswa Rindu Belajar di Sekolah Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com