Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 10:38 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditantang untuk menyelesaikan normalisasi satu dari 13 kali yang ada di Jakarta sebelum masa jabatannya habis. Pasalnya, belum ada satu pun dari kali atau sungai tersebut yang sudah rampung dinormalisasi maupun direvitalisasi sehingga sungai bisa dikembalikan ke fungsi semula secara optimal.

"Untuk normalisasi kali saja dari 13 (kali) yang utama, belum ada yang serius membenahi satu kali saja. Enggah usah muluk-muluk, bisa enggak dalam tiga tahun ini, satu kali yang dipilih Pemprov DKI dikeruk, dilebarkan, dan dijadikan sungai secara optimal," kata pengamat perkotaan, Nirwono Joga, Rabu (25/2/2015).

Menurut Joga, pengerjaan perbaikan sungai di Jakarta dilakukan secara lompat-lompat alias tidak fokus. Pengerjaan seperti itu dinilai tidak maksimal dan memakan waktu yang cukup lama agar semua sungai bisa dinormalisasi.

Jika satu sungai saja bisa selesai dinormalisasi, tutur Joga, pemimpin Jakarta selanjutnya, baik tetap Basuki maupun orang lain, akan memiliki role model pengerjaan yang baik seperti apa sehingga normalisasi sungai bisa dilanjutkan hingga 13 sungai selesai semuanya.

Masalah lain yang mengintai dari normalisasi 13 sungai adalah soal relokasi warga yang tinggal di bantaran kali. Joga menerangkan bahwa sebenarnya sejak dua sampai tiga tahun yang lalu ada empat sungai yang akan fokus dibenahi. Sungai tersebut adalah Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter.

Dari proses normalisasi itu hingga saat ini, warga di bantaran kali atau sungai belum bisa direlokasi sepenuhnya. Relokasi warga juga terkait masalah rumah susun (rusun) sebagai tempat tinggal mereka kelak.

Pada akhirnya, Basuki diharapkan bisa terus membangun dan menyediakan rusun-rusun yang baik untuk tempat tinggal dan mencukupi jumlah warga yang direlokasi. Hal itu dilakukan sambil melakukan perbaikan-perbaikan pada sungai-sungai di Jakarta sehingga dapat mengurangi banjir yang sering terjadi setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com