Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Fraksi Gerindra: Rp 73 Triliun yang Dikirim Ahok Itu Anggaran Siluman

Kompas.com - 07/03/2015, 16:52 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Mohammad Sanusi, mengatakan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2015 yang dikirim oleh Pemerintah Provinsi DKI ke Kementerian Dalam Negeri merupakan rancangan yang dibuat tanpa persetujuan DPRD. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa RAPBD DKI dengan jumlah anggaran Rp 73 triliun itu memuat anggaran siluman.

"Yang namanya anggaran siluman adalah anggaran yang terjadi setelah dilakukan pengesahan antara Gubernur dengan Dewan. Kalau masih pembahasan, bukan siluman," ujar Sanusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).

Ketua Fraksi Gerindra itu mengatakan, hal tersebut juga disepakati oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Yuswandi A Tumanggung saat mediasi kemarin. Menurut dia, anggaran sebesar Rp 12,1 triliun yang diributkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bukanlah anggaran siluman, melainkan anggaran yang terdapat dalam pembahasan bersama DPRD.

Dia mengingatkan kembali bahwa RAPBD yang diserahkan oleh Basuki kepada Kemendagri bukanlah hasil pembahasan dengan DPRD DKI. RAPBD itu hanya disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa pembahasan bersama DPRD.

"Yang dikirim (Pemprov DKI) adalah bukan hasil pembahasan. Berarti Rp 73 triliun yang dikirim Ahok (Basuki) itu yang siluman," ujar Sanusi.

Selain menjelaskan soal anggaran siluman, Sanusi juga menjelaskan soal proses revisi RAPBD yang dikembalikan oleh Kemendagri. Setelah Pemprov DKI mengirimkan RAPBD kepada Kemendagri, dokumen itu dikembalikan lagi untuk dibahas kembali oleh Pemprov DKI bersama DPRD DKI.

Namun, Sanusi mengaku terkejut karena beberapa hari kemudian, DPRD DKI menerima surat dari Pemprov DKI bahwa draf APBD sudah disempurnakan. Dokumen itu siap dikirim kembali ke Kemendagri. Hal itu membuat DPRD DKI kecewa karena tidak dilibatkan dalam revisi RAPBD seperti yang diperintahkan Kemendagri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com