Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Polisi Harus Usut Kasus UPS hingga Pemegang Penganggaran

Kompas.com - 09/03/2015, 15:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi telah meningkatkan status dugaan korupsi pengadaan UPS di Dinas Pendidikan di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014 dari penyelidikan menjadi penyidikan. Berkaca dari status tersebut, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta polisi melebarkan dugaan kasus yang sedang ditangani ini.

"Perluas kasus ini ke arah pemegang otoritas. Salah satunya ke pemegang penganggaran," kata Program Manager Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2015).

Perluasan tersebut dapat diarahkan ke ranah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan eksekutif. Hal ini guna mengetahui siapa pemain yang melakukan permainan anggaran pada kasus UPS.

"Perluas ke DPRD dan eksekutif. Di eksekutif juga harus dilihat siapa yang bermain dan di DPRD juga dilihat siapa yang bermain anggaran ini. Harus dikejar," jelas Febri.

Perluasan penyidikan kasus ini, menurut dia, sangat perlu dilakukan. Hal ini mengingat Febri menduga ada jual beli otoritas dalam kasus pengadaan UPS di Dinas Pendidikan ini.

"Karena disinyalir kuat diduga ada yang memperjualbelikan otoritas. Hal ini dibuktikan dari tender yang formalitas saja," kata Febri.

Febri juga menyarankan polisi untuk fokus pada perluasan indikasi korupsi dalam pengadaan UPS. Menurut dia, jika polisi dapat menyelesaikannya, ini adalah langkah yang bagus bagi pihak kepolisian. Berbeda dengan polisi, untuk Komisi Pemberantasan Korupsi diperluas ke bidang lain.

"Kalau polisi cukup UPS dulu. Kalau UPS selesai baguslah polisi. Kalau KPK kami minta diperluas lagi. Kan ada banyak tuh, printer, alat scanner 3D, media belajar yang lain," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com