Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Beberkan Sejumlah Kejanggalan Dalam Lelang UPS 2014

Kompas.com - 09/03/2015, 18:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lelang pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di Pemerintah Provinsi DKI tahun 2014 dinilai sebagian pihak memiliki permasalahan yang cukup pelik. Permasalahan ini dapat dilihat dari banyaknya kejanggalan saat proses lelang.

Program Manajer Monitoring Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas menjelaskan, mekanisme pengadaan barang dan jasa harusnya dilakukan saat anggaran sudah ada.

"Kalau kita bicara mekanisme pengadaan barang dan jasa kan mekanisme itu terkait pengadaan belanja modal. Itu terjadi ketika sudah ada anggaran, anggaran itu baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," kata Firdaus.

Setelah itu, menurut Firdaus, baru akan dialokasikan ke masing-masing unit atau biasa disebut SKPD atau satuan kerja. Dari situ akan dilakukan mekanisme pelelangan. Dalam tahapan ini akan dicari penyedia barang atau biasa dikenal sebagai vendor.

"Contoh misalnya pengadaan UPS. Kita bisa lihat proses anggarannya. Itu kan muncul setelah APBD perubahan. Sekitar bulan Agustus 2014. Kemudian proses lelangnya sendiri dimulai pada November," ucap Firdaus.

Namun, kata Firdaus, pelelangan UPS ini bermasalah dalam hal proses pencarian vendor. Ia menduga proses pencarian vendor dilakukan secara sepihak dan terkesan sudah diatur.

"Tetapi kalau kita berkaca dari hasil yang diselidiki oleh Polda Metro Jaya, misalkan, September, Oktober sudah ada presentasi dari vendor," ucap Firdaus.

Dia mencontohkan kasus proses lelang UPS di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Saat itu Kasudin Pendidikan Jakarta Barat sudah memiliki nama perusahaan yang akan memenangkan lelang UPS.

"Artinya apa, lelangnya saja belum, diumumkan saja belum. Tetapi sudah ada penyedia," kata Firdaus. Hal itu dapat dibuktikan dari realisasi APBD untuk pengadaan UPS.

Dari realisasi UPS di 49 sekolah tidak ada realisasi untuk lelang dan administrasi. "Artinya apa? Tidak ada tim lelang tidak ada persyaratan segala macem, yang ada langsung pekerjaan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com