Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hak Angket "Serbu" Sekda DKI dengan Pertanyaan Bertubi-tubi

Kompas.com - 12/03/2015, 13:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang hadir dalam rapat angket hari ini menerima "serangan" berupa pertanyaan yang bertubi-tubi dari anggota dewan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul silih berganti sebelum Saefullah mampu menjawab satu-persatu.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul setelah Saefullah memberikan pernyataan berupa kronologi singkat penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).

Saefullah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI mengirimkan RAPBD kepada Kementerin Dalam Negeri sesuai yang ada di sistem e-budgeting.

"Memang kami lakukan pengiriman RAPBD ke Kemendagri sesuai yang ada di sistem e-budgeting," ujar Saefullah di DPRD DKI, Kamis (12/3/2015).

Menurut dia, RAPBD yang dikirim juga disertai lampiran hasil pembahasan dengan DPRD. Setelah panjang lebar menjelaskan, wakil ketua tim hak angket, Inggard Joshua memberi pertanyaan soal jadwal pembahasan dengan DPRD yang dimajukan.

Inggard merasa aneh ketika jadwal pembahasaan RAPBD di komisi hanya berlangsung dua hari. Padahal, proses penyusunan RAPBD DKI memang sudah terlambat.

Untuk diketahui, tahap pembahasan memang berlangsung pada 21 dan 22 Januari. Padahal, berdasarkan jadwal, seharusnya terlaksana pada 17 Februari.

"Penyampaian RAPBD ke dewan setahu saya dijadwalkan melalui badan musyawarah. Penjadwalan pertama harusnya 17 Februari. Pertanyaannya adalah kenapa tiba-tiba dipercepat untuk pembahasan?" Padahal kan pembahasan itu butuh waktu cukup," tanya Inggard kepada Saefullah.

"Memang harusnya perubahan disepakati bersama. Perbaikan itu mungkin sudah dikirim. Mungkin Karena DPRD terlalu semangat dan eksekutif juga semangat akhirnya jadwal dimajukan. Tetapi saya sendiri tidak tahu," ujar Saefullah.

"RAPBD itu dibahas bukan sekadar semangat Pak. Semangat harus ikuti dengan kualitas," jawab Inggard.

Setelah rapat berlangsung selama beberapa saat, pertanyaan pun semakin banyak. Inggard bertanya soal anggaran belanja pegawai DKI yang dinilai terlalu banyak karena ada tunjangan kinerja daerah (TKD) statis dan dinamis.

Tanpa sempat dijawab Saefullah, anggota dewan lain pun bertanya kembali soal tahap pembahasan yang dipercepat dan berlangsung singkat. Mendengar pertanyaan bertubi-tubi ini, Saefullah menjawab dengan nada sindiran.

"Saya mau jawab gaji dulu atau yang apa dulu Pak? Kalau gaji yang naik kan bukan eksekutif saja tapi legislatif juga. Itu pun kita sudah efisiensi honorarium," ujar Saefullah.

Melihat jalannya rapat yang seperti itu, Ketua Tim Hak Angket Muhammad "Ongen" Sangaji sempat memberi peringatan kepada anggota dewan untuk fokus dalam bertanya.

"Mohon teman-teman dewan yang fokus. Setelah satu pertanyaan, Pak Sekda biar menjawab lalu baru bertanya lagi," ujar Ongen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com