Saat memasuki bangunan yang rencananya dibangun 25 lantai tersebut, bau apek langsung menyeruak. Debu-debu pun tampak mendominasi material-material yang belum terpasang sempurna.
Bangunan tersebut sebenarnya hendak dijadikan Markas Komando Detasemen Khusus 88 Antiteror, tetapi belum selesai juga pembangunannya, ujar Purwadi, salah satu sekuriti gedung tersebut, Rabu (18/3/2015).
Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2004, tetapi terhenti di tahun 2007-2008. Pembangunan sempat dilanjutkan lagi tahun 2013, tetapi berhenti lagi sampai sekarang.
Namun, kucuran dana yang sempat hadir pada 2013 pun lebih banyak digunakan untuk perbaikan bagian-bagian gedung yang rusak sebelum pembangunannya dilanjutkan. Pembangunan gedung pun tersendat-sendat sampai akhirnya mangkrak kembali.
Saat Kompas.com memasuki lobi gedung, lantai 1 dan lantai 2, tampak lantai masih dilapisi semen, keramik belum terpasang. Di lantai itu, juga tampak sampah-samlah berserakan, mulai dari sampah minuman, rokok, plastik, sampai kotoran kelelawar.
Begitu pula dengan dinding yang masih berupa batako. Sebagian sudah dilapisi semen dan semuanya belum dicat. Plafon-plafon atas juga masih terbuka. Kaca-kaca yang digunakan untuk jendela tampak sudah terpasang, tetapi terlihat kotor dipenuhi debu dan cipratan semen. Gedung itu juga belum dipasangi elevator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.