Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Gunakan APBD 2014, Ahok dkk Dinilai Tak Akan Rugi...

Kompas.com - 20/03/2015, 20:49 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenggat waktu keputusan untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI tahun 2015 sudah di depan mata. DPRD DKI harus menentukan sikapnya apakah akan menyetujui RAPBD 2015 atau menolaknya.

Jika ditolak, maka DKI akan menggunakan pagu anggaran di tahun 2014, sesuai aturan yang berlaku.

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai, opini publik dari awal pemberitaan soal pro kontra APBD hingga muncul anggaran siluman, lebih berpihak ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Keberpihakan publik ke Basuki ini mempengaruhi posisi DPRD di mata masyarakat Jakarta. "Opini publik lebih ke Ahok (sapaan Basuki). Kalau DPRD berkeras untuk menggunakan RAPBD versi mereka, (citra DPRD) akan lebih hancur," kata Refly, Jumat (20/3/2015).

Refly menerangkan, Basuki dan segenap jajarannya di eksekutif tidak akan rugi apapun jika menggunakan pagu anggaran tahun 2014. [Baca: Kalau DPRD Belum Semua Sepakat, DKI Dipastikan Gunakan APBD Tahun 2014]

Dengan adanya sistem e-budgeting, Basuki bisa lebih menyempurnakan sistem itu sehingga peluang untuk menyelipkan anggaran akan lebih sulit.

Otomatis di tahun 2016, proses penyusunan anggaran akan lebih transparan. Sedangkan untuk DPRD sendiri, akan sulit untuk menentang Basuki dengan sikapnya yang keras.

Seperti soal dugaan penggelembungan dana anggaran sebesar Rp 12,1 triliun. Basuki menegaskan, bahwa dia pun tidak akan kompromi satu sen pun untuk itu dengan DPRD.

"Jadi cara yang lebih baik adalah menempuh langkah akomodatif. Dengan menyamakan tujuan, seperti transparansi anggaran antara Pemprov dan DPRD," kata Refly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com