Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Belum Bisa Jamin Gaji Juru Parkir Dua Kali Lipat UMP

Kompas.com - 25/03/2015, 14:33 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sempat menjanjikan juru parkir mendapat gaji dua kali lipat upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 2,7 juta, namun Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum dapat menjamin sepenuhnya hal tersebut. Sebab, pembayaran juru parkir saat ini berdasarkan persentase dari pendapatan operator.

"Komitmen dari operator, gaji juru parkir dua kali UMP. Tetapi dilihat dari pendapatan operator, hitungannya 70-30 persen. Tiga puluh persen untuk pemerintah, 70 untuk operator," ujar Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishubtrans DKI, Sunardi Sinaga, Rabu (25/3/2015).

Berdasarkan pendapatan operator sebesar 70 persen tersebut, akan dialokasikan untuk biaya investasi alat, operasional, dan termasuk juga gaji juru parkir.

Saat ini, pendapatan parkir di Jalan Boulevard Raya diperkirakan sebesar Rp 4,7 juta per hari. Data tersebut diambil sebelum diberlakukan mesin meteran parkir.

Bahkan untuk Jalan Sabang, Jakarta Pusat, kata Sunardi, masih belum bisa diberikan gaji dua kali UMP untuk juru parkir sebanyak 40 orang. Meski pendapatan parkir rata-rata per hari sebesar Rp 15 juta dari hasil parkir meter.

"Jalan Sabang belum bisa dua kali UMP. Butuh 20 orang juru parkir baru bisa dua kali UMP. Sedangkan di Jalan Boulevard Raya, kita mendata ada 280 juru parkir. Kalau dgaji dua kali UMP, bisa dibanyangkan berapa pendapatan yang harus dihasilkan," kata Sunardi.

Peluncuran mesin meteran parkir di Jalan Boulevard Raya secara simbolis diresmikan Sunardi dan disaksikan sejumlah Muspida dan perwakilan Kedutaan Besar Swedia.

Peluncuran alat tersebut diharapkan dapat mencegah kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir. Sekaligus mengubah pola pikir masyarakat untuk tertib dan profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com