Basuki dan Triwisaksana terlihat kaku dan tidak mengobrol satu sama lain. Basuki terlihat sibuk dengan telepon genggamnya dan terkadang mengobrol dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuti Kusumawati yang duduk di sebelah kanan Basuki.
Sementara itu, Triwisaksana, yang akrab disapa Sani, lebih sering mengobrol dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah yang berada di sisi kirinya. Tak ada senyum mengembang yang muncul dari mulut Sani.
Selain Sani, beberapa anggota DPRD yang turut hadir dalam Musrenbang Jakarta Selatan adalah Achmad Nawawi (Fraksi Partai Demokrat) dan Ashraf Ali (Fraksi Partai Golkar). Ketiga anggota Dewan ini merupakan anggota legislatif yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta Selatan.
Basuki beberapa waktu lalu pernah menyampaikan DPRD masih bisa mengusulkan pokok pikiran (pokir) kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebelum pembahasan RAPBD DKI atau tepatnya pada musrenbang yang berlangsung pada Maret-Mei ini. Namun, faktanya kini mereka kerap menitipkan berbagai program dalam bentuk pokir seusai paripurna pengesahan APBD.
Pokir seperti itulah yang dianggap oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai anggaran siluman. Bahkan, pada RAPBD 2015 kemarin, Basuki menganggap anggaran siluman berbentuk pokir mencapai Rp 12,1 triliun.
Adapun lurah, camat, serta pejabat se-Jakarta Selatan terlihat memenuhi Ruang Pola Kantor Wali Kota Jakarta Selatan untuk mengikuti musrenbang ini. Hingga pukul 13.39, musrenbang masih berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.