Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Ajak DPRD Kawal Penyusunan Anggaran 2016

Kompas.com - 01/04/2015, 21:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015 hampir mendekati waktu pengesahannya. Dasar hukum yang digunakan adalah peraturan gubernur atau pergub.

Dengan pergub, maka DPRD DKI secara langsung kehilangan fungsi budgeting mereka terhadap anggaran 2015. DPRD pun hanya bisa melakukan fungsi pengawasan dan mengawal penggunaan anggaran oleh eksekutif hingga akhir tahun ini.

Namun di satu sisi, proses penyusunan anggaran 2016 sudah dimulai. Pemerintah Provinsi DKI bersama DPRD pun bersama-sama menyusun anggaran itu dari nol.

Juga belum ada kesepakatan menggunakan pergub atau perda (peraturan daerah) sehingga eksekutif dan legislatif masih memiliki hak penuh dalam penyusunan anggaran sesuai porsi mereka masing-masing yang telah diatur dalam undang-undang.

Tetapi dengan belajar pada proses penyusunan anggaran tahun 2015, Pemprov DKI memiliki beberapa pandangan baru dengan pro-aktif mengajak DPRD mengikuti proses penyusunan anggaran sedini mungkin.

Salah satu ajakan tersebut adalah mengundang untuk hadir di musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Kita ingin mereka mengawal terus, mulai dari musrenbang RW sampai tingkat kota dan nanti ada musrenbang tingkat provinsi, dengan cara seperti itu, runut," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Rabu (1/4/2015).

Salah satu yang bisa didapat dari bersama-sama mengawal musrenbang adalah penyusunan pokok-pokok pikiran yang lebih jelas.

Terlebih kini Pemprov DKI sudah menggunakan sistem musrenbang elektronik atau e-musrenbang.

Pokir yang sempat dipermasalahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam RAPBD 2015 berisi pengadaan-pengadaan yang aneh dan dinilai tidak perlu. Basuki pun mengistilahkan hal tersebut sebagai anggaran siluman. Hal itu yang sekarang ingin dihindari sebisa mungkin.

"Kita tidak ingin pokok-pokok pikiran dewan itu masuk pada titik-titik akhir. Tidak melalui proses dari bawah," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, seharusnya pokir DPRD diajukan paling lambat lima bulan sebelum disahkannya RAPBD.

Pokir yang dimaksud juga harus sesuai dengan kebutuhan warga dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) maupun UKPD (unit kerja perangkat daerah). Jika pokir diserahkan pada masa akhir pembahasan anggaran, maka ditakutkan rawan penyelewengan.

Musrenbang untuk anggaran 2016 masih akan diadakan esok hari. Sebelumnya, musrenbang tingkat kota telah dilaksanakan di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Masih ada Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

Di tiga kota administrasi sebelumnya, pimpinan DPRD hadir, seperti Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana di Jakarta Selatan dan Mohamad Taufik di Jakarta Utara. Sedangkan di Jakarta Barat, tidak sampai setengah anggota dewan yang diundang hadir di musrenbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com