Namun, pantauan Kompas.com di ruas jalur arteri dari Cawang hingga Kuningan, Kamis (2/4/2015) mulai pukul 07.30, operasi ini tak berjalan sebagaimana dijanjikan. Tak terlihat adanya kanalisasi kendaraan.
Aparat kepolisian yang berjaga di jalur arteri pun terlihat sedikit. Dari mulai Cawang hingga Kuningan, polisi hanya terlihat di beberapa titik. Misalnya, di bekas bangunan SPBU kosong sebelum kantor Bukopin, depan Bukopin, dan lampu merah Pancoran. Di dua titik awal total hanya ada 2-3 petugas.
Di lampu merah Pancoran, petugas yang berjaga relatif banyak. Menurut informasi, penjagaan ini umum dilakukan setiap hari.
Setelah lampu merah Pancoran, tidak terlihat lagi petugas sampai di lampu merah Kuningan. Petugas yang berjaga juga tampak tak mampu melakukan kanalisasi, seperti yang dijanjikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.
Motor sebagai kendaraan kecil mendominasi sisi kiri jalan, namun ada juga yang masuk hingga ke tengah dan kanan jalan. Mobil sedang dan besar juga bercampur-campur di semua sisi. (Baca: Polisi Gelar Operasi Simpatik, Kendaraan Siap-siap Dipisah Lajur)
Sedangkan ruas tol dalam kota, polisi hanya telihat berjaga di pintu masuk tol setelah lampu merah Pancoran. Di exit tol Bukopin dan exit tol Tegal Parang, Mampang, tak ada petugas. Hanya ada mobil operasional Jasa Marga di exit tol Tegal Parang.
Pemandangan yang sama pun terjadi di tol dalam kota. Tak terlihat adanya kanalisasi kendaraan sebagaimana yang dijanjikan. Jalur darurat di pinggir kiri tol juga banyak diserobot kendaraan.
Suasana macet tetap terjadi di jalur arteri mulai Cawang hingga Kuningan. Paling parah sebelum lampu merah Kuningan karena ada penyempitan jalur untuk kegiatan proyek. Perjalanan dari Cawang hingga Kuningan pun memakan waktu 1 jam. Untuk situasi normal tak sampai 30 menit.
Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, kanalisasi bertujuan untuk mengurai kemacetan baik di jalan arteri maupun di jalan tol dalam kota. Salah satunya yakni dengan memisahkan jalur kendaraan sesuai dengan ukurannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.