Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Kalau Kita Datang, Artinya APBD Disahkan Pakai Perda

Kompas.com - 02/04/2015, 12:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai, DPRD tidak harus hadir dalam rapat pembahasan mengenai rancangan peraturan gubernur untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 di Kantor Kemendagri, Rabu (2/4/2015).

Dia beralasan, rapat yang berlangsung di Kemendagri terkait dengan penyusunan anggaran. Menurut Taufik, keputusan Badan Anggaran DPRD DKI telah menyatakan bahwa lembaga tersebut tidak akan terlibat dalam penyusunan anggaran.

Sebab, landasan hukum yang akan digunakan dalam pengesahan APBD DKI 2015 bukan peraturan daerah (perda), melainkan peraturan gubernur (Pergub). "Jadi, kalau kita datang, kita juga mau ngapain. Kalau kita datang, artinya APBD disahkan pakai perda," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu.

Taufik mengatakan, alasan lain mengapa dia tidak menghadiri rapat tersebut adalah tidak adanya undangan tertulis maupun kejelasan mengenai pihak yang diundang. 

"DPRD yang diundang ini yang mana? Semua, pimpinan, atau Banggar (Badan Anggaran)?" ujar politisi Partai Gerindra itu.

Meskipun tidak menghadiri rapat rancangan pergub untuk APBD DKI 2015, Taufik menyatakan bahwa ia akan tetap berkomitmen berperan dalam fungsi pengawasan. "Mau disahkan pakai apa pun, DPRD akan tetap berperan melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, sesuai tugasnya yang telah diatur undang-undang," kata Taufik.

Pada rapat pengesahan RAPBD, delegasi DPRD DKI yang hadir adalah Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, salah satu wakilnya, Triwisaksana, dan sejumlah anggota, di antaranya Bestari Barus dan Syahrial.

Menurut Prasetio, semua pimpinan dan anggota DPRD menerima undangan dari Kemendagri perihal akan diadakannya rapat. Meski demikian, ia menyebut undangan disampaikan secara mendadak. Ia menduga hal itulah yang membuat absennya Taufik dan dua wakilnya yang lain, yakni Abraham Lunggana dan Ferrial Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com