Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jakarta Ini Gendengnya Luar Biasa, sampai Bikin Pak Jokowi Marah

Kompas.com - 12/04/2015, 14:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, segala bentuk permainan uang di Pemprov DKI sudah terjadi sejak lama. Dia mengaku baru berani mengungkap permainan yang dilakukan oknum DPRD DKI dan Pemprov DKI seusai Joko Widodo, yang dulu menjabat Gubernur DKI, kini menjadi Presiden RI. 

"Jakarta ini gendengnya luar biasa, sampai bikin Pak Jokowi marah. Ya tetapi marahnya juga masih marah halus. Pas kami dulu ngomong berdua, saya bilang 'langsung sikat, Pak', Pak Jokowi bilang 'jangan dulu, tunggu saya jadi presiden dulu'," kata Basuki dalam diskusi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). 

Ketika menjadi Presiden, Jokowi berjanji akan memilih menteri dalam negeri (mendagri), menteri sekretaris negara (mensesneg), sekretaris kabinet (seskab), kepala Polri, dan jaksa agung yang mau bekerja sama melawan oknum pemain APBD DKI. Ia bersyukur, kini dugaan penggelembungan anggaran dalam pengadaan UPS telah ditangani Bareskrim. Ia berharap, semua pihak yang terjerat kasus itu bisa ditangkap dan dikenakan sanksi seberat-beratnya.

"Dari tahun 2012, jumlah pokir (pokok pikiran) itu sampai Rp 40 triliun. Mereka (DPRD) crop (pangkas) anggaran lain, hilang setengah, dan diganti buat pengadaan jeruk, langsat, duku, salak, yang sama sekali sebelumnya enggak kami pesan. Sudah berapa triliun diboroskan mereka bertahun-tahun ini. Ini sudah keterlaluan," kata Basuki. 

"Bagaimana mau pembangunan kalau anggaran penguatan sheetpile yang bolong-bolong 300 meter enggak selesai-selesai, di-crop buat UPS? Saya protes, sekarang malah dibilang kurang komunikasi sama DPRD (terkait kekisruhan APBD)," kata Basuki. 

Ke depannya, DKI semakin meningkatkan transparansi anggaran. Basuki memasukkan seluruh usulan program dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) ke sistem E-musrenbang. Selain itu, semua proses lelang elektronik hingga satuan ketiga dan rincian harga akan dicantumkan di laman Jakarta Smart City.

"Dulu, katanya, DKI terapkan e-procurement lelang elektronik, bohong semua, orang-orang enggak bisa buka (sistem itu). Sekarang kami buka semua sistemnya dan kami harapkan transparansi karena akar segala masalah negara kita adalah korupsi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com