Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Prostitusi, Rumah Kos di Tebet Dikenal sebagai Tempat Istri Simpanan

Kompas.com - 16/04/2015, 06:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Tebet Utara 1 menjadi sorotan setelah ada pembunuhan terhadap Deudeuh Alfi Syahrin (26) di kamar kosnya, di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2015). Kawasan tersebut di kalangan para pengguna jasa prostitusi online kerap disebut sebagai "vagina street".

Karsinah (50), istri Ketua RT 07 RW 10, mengaku beberapa rumah kos yang berada di pinggir Jalan Tebet Utara 1 memang sudah dianggap warga sekitar sebagai tempat esek-esek.

"Ya, emang dikenal tempat esek-esek kalau di sana ya," kata Karsinah saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).

Semenjak dulu, kata Karsinah, warga sekitar sudah mengetahui di daerah Tebet Utara 1 banyak tempat wanita simpanan. Praktik tersebut yang kini berkembang menjadi tempat prostitusi terselubung.

Praktik prostitusi tersebut, kata Karsinah, sudah meresahkan sebagian warga di wilayah RT tersebut. Dia mengaku sudah berulang kali mengingatkan pemilik kos. Namun, pihak RT tidak bisa berbuat apa-apa.

Selama ini, kata Karsinah, warganya tidak ada yang masuk ke dalam rumah kos tersebut, termasuk dirinya yang tidak ingin berlama-lama berada di rumah kos tersebut saat mengurus sesuatu.

Petugas dari Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 10 Kelurahan Tebet Timur, Jajang, mengungkapkan, dulunya rumah di kawasan itu terkenal dengan banyaknya istri simpanan pejabat. Namun, ia malah baru tahu kalau rumah kos tersebut dijadikan tempat prostitusi online.

"Kalau kos-kosan ini dari dulu sudah ada. Tapi, kalau sampai esek-esek enggak sampai tahu. Dulu tahunya tempat wanita simpanan," kata Jajang.

Jajang mengungkapkan, keberadaan sejumlah rumah kos tersebut kurang disukai masyarakat sekitar. Sebab, aturannya dianggap kurang jelas. "Harusnya kos-kosan sifatnya jelas. Ada aturannya. Ada buku tamu, keluar masuk harus jelas," ungkap Jajang.

Seminggu sebelum kejadian pembunuhan, pihak RW dan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kelurahan Tebet Timur sudah berencana untuk melakukan sidak ke beberapa rumah kos. Hal ini dilakukan terkait isu penyebaran ISIS yang merebak di Jakarta.

"Bahkan belum lama, seminggu sebelum kejadian, mau lakukan sidak dengan kepala Satpol PP kelurahan untuk diberikan pengarahan," kata Jajang.

Pantauan Kompas.com, terdapat tiga rumah kos yang berderet di sisi kiri Jalan Tebet Utara 1. Dua rumah kos berdampingan, sedangkan satu rumah kos dipisahkan satu bangunan oleh Balai Warga RW 10 Tebet Timur. Selain rumah-rumah kos, di kawasan tersebut juga ada tempat spa yang menyebar di beberapa titik jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com