Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tamu Bebas Masuk Keluar di Kompleks Tempat Tinggal Thalib Abbas

Kompas.com - 20/04/2015, 16:42 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah bertingkat dua yang dihuni Thalib Abbas bersama keluarganya terlihat sepi. Dari rumah itu, Thalib diambil oleh komplotan penculik yang meminta tebusan uang Rp 400 juta.

Rumah itu berada di dalam kompleks perumahan The Hills yang terletak di Jalan Camat Gabun II RT 03 RW VIII Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Untuk masuk ke dalam kompleks, tamu tidak perlu menyerahkan kartu identitas. Siapa pun bisa masuk keluar dengan bebas.

Menurut Sugiman, petugas keamanan The Hills, sistem keamanan di kompleks perumahan tersebut memang belum jelas. Sebab, kata dia, kompleks tersebut baru dihuni oleh banyak warga pada 2013.

"Rata-rata baru dihuni 2013. Selama ini, keamanannya juga belum diatur khusus karena belum serah terima dengan pengembang. Jadi kalau ada orang luar yang masuk, pengecekannya masih tanpa KTP," kata Sugiman di The Hills, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015).

Jumlah rumah di kompleks tersebut hanya 40 unit dan tidak terlihat adanya aktivitas penghuni. Hanya ada tukang bangunan yang masuk keluar kompleks perumahan.

Meski bebas masuk keluar, Sugiman yang juga pernah menjadi ketua RT setempat mengatakan, kompleks tersebut aman. Sejak tahun 1980-an, dia tinggal di kawasan tersebut, dan tidak pernah terjadi kejahatan serius, seperti penculikan.

"Di sini paling amanlah. Saya jadi RT udah puluhan tahun, tetapi saya baru denger yang kayak gini," ucapnya.

Terkait penculikan Thalib, Sugiman mengatakan, dia sempat mendengar kabar dari grup BlackBerry Messenger warga kompleks tersebut bahwa rumah Thalib akan dibakar oleh komplotan penculik. Namun, dia mengaku hanya mendengar informasi tersebut.

"Rumah Abah (panggilan Thalib) juga dapat ancaman dibakar. Kalau benar akan dibakar, kita warga enggak bakal diam dong," ujar Sugiman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com