Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Begal di Depok Hendak Setor Uang Rp 185 Juta Hasil Operasional SPBU

Kompas.com - 21/04/2015, 19:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawan SPBU yang menjadi korban perampokan, Endang Suhendar, hendak menyetor uang hasil operasional SPBU ke bank. Namun, sesampainya di Jalan Cipayung Raya, Cipayung, Jawa Barat, Selasa (20/4/2015) siang, ia justru dihadang begal dan dihadiahi timah panas di matanya.

Kapolres Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah mengatakan, Endang akan menyetor uang senilai Rp 185 juta ke Bank Mandiri. Namun, tiga pelaku yang mengendarai dua sepeda motor langsung memepet dan menembaknya.

"Setelah korban ditembak, pelaku menggasak sepeda motor. Di jok motor itulah korban membawa uang setoran Rp 185 juta," kata Ahmad saat dihubungi, Selasa petang.

Namun, kata Ahmad, belum diketahui apakah pelaku sudah mengetahui sebelumnya ada uang dengan jumlah besar yang dibawa Endang ataukah pelaku hanya ingin menggasak sepeda motor Honda Beat milik Endang.

Saat ini Endang masih terkapar dalam kondisi kritis di ruang Unit Gawat Darurat RS Citama, Bojong Gede, Jawa Barat. Tim dokter juga masih terus memberikan pengobatan terhadap matanya. [Baca: Di Depok, Begal Tembak Karyawan SPBU yang Bawa Rp 185 Juta]

Sementara polisi tengah menyelidiki kasus ini, termasuk mengolah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi. Polisi juga masih mengejar pelaku.

Kejadian perampokan terhadap karyawan SPBU yang hendak menyetor uang bukan hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, karyawan SPBU Radar Auri menjadi korban begal saat akan menyetor uang senilai Rp 250 juta.

Saat itu korban menyimpan uang di tas yang dibawanya. Karena itu, polisi mengimbau kepada petugas SPBU untuk meminta pengawalan polisi jika hendak menyetor uang dalam jumlah besar ke bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com