Hal ini diungkapkan Sekretatis Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI-AI, Jamaludin, usai prosesi pemakaman Sebastian di TPU Malaka, Sabtu (2/5/2015). Menurut Jamaludin, Sebastian sering menghadapi persoalan yang menimpa rekannya sesama buruh di PT Tirta Alam Segar.
Beberapa kasus kecelakaan kerja kerap terjadi di perusahaan tempat Sebastian bekerja tersebut. Kata Jamaludin, ada buruh yang sampai terputus jari tangan, robek anggota tubuh, hingga putus tangannya lantaran terkena mesin pabrik.
Menurut Jamaludin, Sebastian kerap melakukan advokasi bagi korban kecelakaan kerjanya. Namun, menurut dia, Sebastian kerap kecewa karena perjuangan untuk rekan buruh yang mengalami kecelakaan tidak sesuai dengan harapan.
"Motivasi yang jadi pemicu adalah banyaknya kekecewaan kerja yang terjadi di perusahaan, tapi pihak perusahaan tidak memberikan solusi atau perlindungan yang adil," kata Jamaludin.
Menurut Jamaludin, teman Sebastian yang mengalami kecelakaan kerja jumlahnya mencapai puluhan. Salah satunya disebut bernama Topan, pekerja operator bagian produksi yang mesti kehilangan anggota tubuh bagian tangan karena kecelakaan kerja di perusahaan tersebut. Dari biaya pengobatan Rp 68 juta, korban, menurut dia, masih harus menanggung sendiri meski ada bantuan dari BPJS.
Topan, lanjut Jamaludin, akhirnya dimutasi jadi cleaning service karena kejadian tersebut. Perjuangan Topan untuk jadi karyawan tetap, sebutnya, hanya mencapai status kontrak.
"Contoh kasus Topan itu yang membuat dia (Sebastian) sangat marah," ujar Jamaludin.
Menurut dia, kasus kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan itu sudah kerap dilaporkan kepada pejabat pemerintah Kabupaten Bekasi. Namun, tak ada reaksi dari pihak pemerintah di sana. "Kita lapor ke pemerintah, lagi-lagi diam," ujar Jamaludin.
Sebastian diketahui jatuh dari tribun VIP GBK dari ketinggian 40 meter. Tubuhnya menghantam rangka baja panggung sebelum mengenai lantai. Saat kejadian, di GBK sedang dilangsungkan Konser May Day Fiesta. Akibat kejadian, konser akhirnya dihentikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.