Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Duren Sawit Keluhkan Bau Limbah Dekat KBT

Kompas.com - 05/05/2015, 18:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bau menyengat yang berasal dari sebuah lahan kosong, dekat Kanal Banjir Timur (KBT), di RT 13 RW 02, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengusik warga setempat. Bau ini dicurigai sebagai limbah buangan.

Warga setempat, Yanita (31) mengatakan, bau menyengat ini mulai muncul di kawasan tersebut beberapa minggu belakangan. "Baunya sudah dua mingggu, sebelumnya enggak ada," kata Yanita, Selasa (5/5/2015).

Yanita mengatakan, lokasi munculnya bau menyengat itu sebelumnya dipakai untuk membakar sampah. Menurut dia, warga sudah pernah mengeluhkan masalah ini. Namun, polusi udara sebelumnya berupa bau pembakaran sampah.

Sekarang baunya seperti zat kimia. "Sampai dua minggu ini, tersebar bau freon. Sebelumnya bau pembakaran," ujar Yanita.

Permasalahan ini sudah dilaporkan ke tingkat kecamatan. Yanita bahkan pernah melaporkan masalah ini ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui SMS. Akhirnya, kasus ini ditangani oleh pihak Kecamatan Duren Sawit.

Yanita yang memiliki anak berusia 3 tahun itu merasa terganggu dengan bau menyengat tersebut. Bahkan, anaknya menunjukkan gejala gangguan pernafasan akibat bau ini. "Anak ku juga muntah-muntah. Cucu tetangga saya di sini juga sampai diungsikan ke rumah saudara," ujarnya.

Tak tahan dengan bau tersebut, kasus ini sudah dilaporkan warga ke kepolisian. Polisi disebut sudah memeriksa dan tengah mencari siapa yang membuang limbah berbau tak sedap tersebut

Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Husein Murad mengatakan, lahan tempat munculnya bau menyengat itu kerap jadi tempat pembuangan sampah dan gubuk liar. Sehingga, hal itu mengganggu lingkungan dan menyebabkan suasana kotor.

"Ini sedang diselidiki, siapa pelakunya masih diselidik ke polisi karena warga sudah lapor. Nanti akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com