Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Kalau Rp 409 Miliar Memang Laik, Kenapa Tidak?

Kompas.com - 15/05/2015, 15:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan mengkaji ulang besaran anggaran proyek renovasi velodrom balap sepeda di Rawamangun, Jakarta Timur.

Bila nantinya besaran anggaran Rp 409 miliar memang dianggap laik, proyek yang dilakukan dalam rangka persiapan perhelatan Asian Games 2018 itu akan tetap dilanjutkan.

"Ini kan untuk Asian Games kan ya, standarnya untuk internasional. Jadi besar atau tidaknya ini relatif. Nanti kita tinjau dan kita evaluasi lagi. Kalau dengan anggaran segitu memang laik, ya kenapa tidak? Tetapi, kalau misalnya terlalu besar, ya kita pangkas. Ini kan masih usulan," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Bila nantinya besaran anggaran Rp 409 miliar memang dianggap laik, Djarot menyatakan hasilnya harus sesuai harapan.

Ia mengaku tidak ingin anggaran besar yang habis terpakai hanya menghasilkan bangunan yang tidak laik pakai. [Baca: Ahok: Gila, Rehab GOR Rp 400 Miliar, Masuk Akal Enggak?]

"Pak Gubernur kan sebetulnya arahnya jelas mana yang diacu, apakah velodrom seperti yang ada di Australia, atau di Tiongkok. Lalu disesuaikan dengan anggaran penyempurnaan berapa harganya," ujar Djarot.

Seperti diberitakan, Dinas Olahraga dan Pemuda mengusulkan anggaran senilai Rp 409 miliar untuk perbaikan tempat arena balap sepeda.

Proses renovasinya ditargetkan rampung pada pertengahan 2017, atau sekitar setahun menjelang perhelatan ajang multievent terbesar di Asia tersebut.

Namun, Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menganggap anggaran renovasi proyek tersebut terlalu besar. Terlebih lagi usulan anggaran ini hanya akan dialokasikan untuk proyek renovasi.

Sebab, Basuki menilai pembangunan GOR baru saja tidak mencapai angka fantastis seperti itu. "Apa yang mau direhab? Orang bikin satu resort saja yang begitu mewah cuma Rp 200 juta-Rp 400 miliar. Gila, rehab GOR Rp 400-an miliar, masuk akal enggak? Tetapi, memang gila saja mereka ini," kata dia, Jumat pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com