Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kikil Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Kompas.com - 01/06/2015, 15:07 WIB
BOGOR, KOMPAS — Selain tahu dan usus, makanan olahan kikil mengandung bahan kimia berbahaya juga ditemukan di Bogor, Jawa Barat, dan Kota Tangerang, Banten. Hingga Minggu (31/5), polisi masih memeriksa pemilik dan sejumlah karyawan berikut barang bukti.

Di Bogor, tim penyidik Polri menggerebek pabrik kikil di Cimandala, Sukaraja, Jumat lalu. Di lokasi ditemukan lebih dari 20 drum berisi cairan kimia pemutih, yakni hidrogen peroksida dan tawas, untuk membersihkan kikil. Sebelumnya, Satuan Narkoba Polres Tangerang Kota menggerebek industri rumahan di Kampung Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Rabu pekan lalu.

Kikil adalah bagian daging sapi yang diambil dari kaki. Biasanya digunakan sebagai bahan utama masakan sop dan mi kocok.

Kepala Kepolisian Sektor Sukaraja Komisaris Hida Tjahjono mengatakan, penggerebekan berawal dari laporan masyarakat. Ada pabrik di Mandalasari RT 003 RW 003 yang menurut warga membersihkan kikil memakai cairan kimia berbahaya.

Laporan ditindaklanjuti dengan penggerebekan ke lokasi. Tim menemukan drum-drum berisi larutan hidrogen peroksida berkadar 35 persen dan tawas. "Untuk membersihkan kikil agar tampak putih," kata Hida.

Petugas juga menahan dua lelaki berinisial GOF dan WAH yang diduga pelaku. Sejumlah kikil dan larutan kimia diambil sebagai sampel untuk diuji di Pusat Laboratorium Forensik.

Pemutih gigi

Dari penelusuran petugas, hidrogen peroksida dipakai sebagai larutan campuran untuk memutihkan gigi dan kulit. Tawas dipakai untuk menjernihkan air, tetapi tak direkomendasikan untuk bahan makanan minuman.

GOF dan WAH mengatakan, memakai cairan kimia karena relatif mudah didapat, terutama di toko-toko bahan kimia. Dari pengalaman mereka, konsumen menyukai kikil yang bersih dan cenderung putih. Kikil yang tidak dibersihkan dengan zat kimia terkadang berbintik hitam, kusam, dan kurang enak dilihat.

Pabrik yang digerebek itu berkapasitas produksi 200 kilogram per hari. Kikil dijual ke Pasar Cibinong, Pasar Bogor, dan Pasar Kebon Kembang. Kikil dijual Rp 17.000 per kg.

Penggerebekan serupa terjadi di Kampung Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, pekan lalu. "Petugas menemukan penggunaan bahan kimia berbahaya pada kikil produksi industri itu," ujar Wakil Kasat Narkoba Polres Tangerang Kota Komisaris Paryanto.

Pelaku dijerat Pasal 136 UU No 18/2012 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar.

Guru Besar Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Fransiska Rungkat Zakaria mengatakan, tawas tergolong berbahaya sebab mengandung aluminium sulfat. Jika terkonsumsi, bahan aluminium akan terus menumpuk di dalam tubuh dan membuat ginjal bekerja ekstra dan kelelahan. Bahan aluminium pada tawas juga bisa merusak jaringan otak.

"Adapun hidrogen peroksida walau dalam batas tertentu aman bagi konsumen, tapi membahayakan pekerja dalam proses produksi," katanya. (BRO/PIN/JOG)

_________________

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 1 Juni 2015, dengan judul "Kikil Mengandung Bahan Kimia Berbahaya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Megapolitan
Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Megapolitan
Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di  Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Megapolitan
Polda Metro Jaya Buru Bandar Judi 'Online' hingga ke Luar Negeri

Polda Metro Jaya Buru Bandar Judi "Online" hingga ke Luar Negeri

Megapolitan
Polda Metro Patroli Siber Kumpulkan Daftar Situs Judi Online untuk Diserahkan ke Kominfo

Polda Metro Patroli Siber Kumpulkan Daftar Situs Judi Online untuk Diserahkan ke Kominfo

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival | Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Dirawat di RS UI

[POPULER JABODETABEK] Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival | Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Dirawat di RS UI

Megapolitan
Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi 'Online'

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com