Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlakuan Eksklusif untuk Pengendara Mobil Mewah

Kompas.com - 11/06/2015, 08:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengendarai mobil supermewah di Jakarta seolah sudah menjadi tren masyarakat kalangan atas.

Bahkan, di beberapa kesempatan, para pengguna mobil supermewah ini ingin mendapatkan perlakuan eksklusif dengan menggunakan jasa patwal ketika berkonvoi.

Tidak heran aksi mereka mendapat sorotan di media sosial karena polisi dianggap melakukan pembiaran terhadap mobil supermewah yang tak memasang pelat kendaraan.

Di kesempatan lain, sejumlah mobil mewah dikandangkan polisi karena menggunakan pelat nomor yang tak terdaftar.

Terakhir, mobil Porsche milik artis Bella Sophie diamankan Satwilantas Polrestro Jakarta Utara lantaran menggunakan pelat nomor palsu.

Devie Rachmawati, sosiolog Universitas Indonesia (UI), mengatakan, pelanggaran-pelanggaran itu merupakan bagian dari sifat berkuasa orang-orang yang merasa memiliki status sosial tinggi.

Mereka merasa telah memiliki tempat eksklusif di lingkungan sosialnya. Bahkan, mereka tak memikirkan jika mobil supermewah miliknya ditilang polisi gara-gara melanggar aturan lalu lintas karena dengan membayar denda tilang persoalannya akan beres.

Menurut Devie, mobil supermewah kini tak lagi menjadi sesuatu yang eksklusif lagi karena semakin banyak masyarakat yang mampu membelinya.

Ia mencontohkan, mobil sekelas Alphard, Vellfire, atau Mercedes Benz seharga Rp 3 miliar kini sudah banyak dimiliki masyarakat luas.

"Mobil sekelas Alphard sudah banyak yang punya, bukan tak mungkin nanti akan jadi mobil 'sejuta umat' juga. Tren kepemilikan mobil mewah saya rasa akan berlanjut di masa depan," katanya kepada Warta Kota, baru-baru ini.

Devie menilai, selama budaya primordial masih diagungkan masyarakat, orang akan berlomba-lomba mencari penghormatan dengan status sosial yang dimilikinya.

"Jika dulu masyarakat menghormati para penguasa karena kekuasaan atau kemampuan yang dimiliki mereka, kini masyarakat lebih hormat kepada simbol tertentu, seperti status sosial seseorang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com