Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Jopi Diduga Dipengaruhi Minuman Keras Sebelum Tiba di Kafe Venue

Kompas.com - 11/06/2015, 17:29 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — JL, oknum militer yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap Jopi Peranginangin, diduga telah berada di bawah pengaruh minuman beralkohol sejak Jumat (22/5/2015) sore.

Hal itu diungkapkan Letnal Kolonel Feber Hermanto Simandala, Kepala Dinas Penegakan Hukum (Kadisgakkum) POM Lantamal III Jakarta sebelum memulai reka ulang adegan saat JL berada di Venue Bar & Lounge, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015) sore.

"Reka ulang dua adegan awal dilakukan di kantor POM AL. Adegan itu merekonstruksi Jumat (22/5/2015) sore sebelum kejadian, tersangka pergi ke Ragunan untuk meminum vodka.
Selesai minum, tersangka pergi ke Kafe Venue pukul 24.00 menggunakan motor," kata Letnal Kolonel Feber Hermanto Simandala.

Menurut Feber, saat berkendara menuju Venue di Kemang itu, JL masih berada di bawah pengaruh alkohol yang ia minum sejak sore harinya.

Sekitar pukul 01.00 dini hari, JL tiba di pelataran parkir Venue Bar & Lounge. Ia yang tengah berpakaian sipil langsung masuk ke dalam kafe itu.

Tak hanya dalam keadaan mabuk, JL juga membawa sebilah pisau yang disimpan di dalam tas kecilnya yang berwarna hijau.

"Saat tersangka tiba, korban belum ada. Sekitar pukul 02.00 dini hari korban tiba di Kafe Venue bersama saksi pertama, saksi kedua, saksi ketiga, dan lima orang lainnya," kata salah satu penyidik POM Lantamal yang memimpin reka ulang kejadian pada Kamis (11/6/2015) sore.

Selang beberapa lama setelah Jopi berada di dalam kafe, keributan pun terjadi. Menurut keterangan penyidik, keributan berawal dari cekcok mulut antara JL dan Jopi.

Dari pembelaan yang diungkapkan JL pada tim penyidik, Jopi disebut telah mengatakan sesuatu yang seakan-akan melecehkan JL.

JL yang masih berada di bawah pengaruh alkohol menjadi tersulut emosinya dan terjadilah keributan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com